Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Proses Panjang Upaya Ekstradisi Maria Pauline Lumowa, Nyaris Bebas Secara Hukum di Serbia

Inilah proses panjang upaya ekstradisi Maria Pauline Lumowa. Maria nyaris dibebaskan secara hukum setelah jalani satu tahun penahanan di Serbia.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Proses Panjang Upaya Ekstradisi Maria Pauline Lumowa, Nyaris Bebas Secara Hukum di Serbia
Kemenkumham for KOMPAS TV
Tersangka Maria Pauline Lumowa saat menaiki pesawat di Serbia untuk dipulangkan ke Indonesia, Rabu (8/7/2020). Pembobol BNI senilai Rp 1,7 triliun itu ditangkap setelah 17 tahun buron. 

TRIBUNNEWS.COM Tersangka pembobolan Bank Negara Indonesia (BNI), Maria Pauline Lumowa, akhirnya diekstradisi dari Serbia.

Sebelumnya, Maria telah menjadi buronan sekitar 17 tahun lamanya.

Upaya pemerintah Indonesia dalam mengajukan permintaan ekstradisi tersangka pembobolan BNI senilai 1,7 triliun ini pun berjalan cukup lama.

Bahkan, setelah ditangkap pada 16 Juli 2019 lalu oleh otoritas Serbia, Maria nyaris dibebaskan secara hukum setelah menjalani satu tahun penahanan.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berupaya keras untuk cepat memulangkan Maria ke Indonesia.

Baca: Bobol BNI Rp 1,7 Triliun, Maria Pauline Lumowa Kerja Sama dengan Sederet Orang Berikut Ini

Hal itu disampaikan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dalam wawancaranya yang ditayangkan langsung melalui Kompas TV, Kamis (9/7/2020).

"Ini menjadi sangat penting kita kejar sekarang karena tanggal 16 Juli yang akan datang, ini kalau 1 tahun, secara hukum beliau harus dilepas oleh pemerintah Serbia."

BERITA REKOMENDASI

"Maka kita harus cepat-cepat ambil, karena pengacaranya terus melakukan manuver," terang Yasonna, Kamis.

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Selain itu, Yasonna menyebutkan, satu negara dari Eropa juga mendesak pemerintah Serbia supaya Maria dapat diadili di Belanda.

Menurut Yasonna, ekstradisi Maria saat ini sudah memasuki injury time.

"Ada lah salah satu negara dari Eropa yang meminta pemerintah Serbia supaya dia diadili saja di Belanda."

"Nah Agustus yang akan datang, dia ini bisa lewat waktu, oleh karena itu kami berupaya keras, ini betul-betul injury time," kata Yasonna.


Sementara itu, terkait proses panjang penegakan hukum terhadap Maria Pauline Lumowa, Yasonna menerangkan, permintaan ekstradisi dari Indonesia sudah dua kali ditolak oleh Belanda.

Baca: Kronologi Kaburnya Maria Pauline Pembobol BNI Rp 1,7 T, Kerap Bolak-balik Singapura-Belanda

Menurut Yasonna, hal ini lantaran Maria kemudian menjadi warga negara Belanda.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas