Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus NasDem Tegaskan Perlunya Pelibatan TNI dalam Mengatasi Aksi Terorisme

Farhan beralasan TNI perlu dilibatkan dalam mengatasi terorisme lantaran kemampuannya di medan tempur.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Politikus NasDem Tegaskan Perlunya Pelibatan TNI dalam Mengatasi Aksi Terorisme
Istimewa
Ilustrasi: Polisi saat melakukan penggerebekan dan penangkapan terhadap terduga terorisme Doni (19) di kediaman orangtuanya, di Desa Cangko, Blok Waled, RT 2/1, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Sabtu (28/9/2019). 

 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Muhammad Farhan mengatakan perlunya pelibatan TNI dalam mengatasi aksi terorisme di Indonesia.

"Perlu sekali," ujar Farhan, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (10/7/2020).

Farhan beralasan TNI perlu dilibatkan dalam mengatasi terorisme lantaran kemampuannya di medan tempur. Termasuk daya jelajahnya di area-area seperti hutan dan pegunungan.

Dia mencontohkan beberapa kelompok teroris kerap bersembunyi di area-area tersebut.

"TNI perlu dilibatkan karena memiliki kemampuan terrain combat untuk menumpas gerakan terorisme di area hutan, terutama di Sulawesi Tengah, belum lagi di Papua," kata dia.

Baca: Polisi Akan Panggil Denny Siregar Karena Diduga Hina Santri Sebagai Teroris

Baca: Polisi Pastikan Pelaku Penyerangan Mako Polres OKI Bukan Bagian Jaringan Teroris

Namun, politikus Nasdem tersebut menilai perlunya pembatasan pada wewenang TNI dalam mengatasi terorisme. Menurutnya, apabila ada kontak senjata maka yang berwenang adalah Polri.

Berita Rekomendasi

"Namun TNI perlu dibatasi pada fasilitas tempur ringan dengan kemampuan melatih dan membimbing personel Polri. Jadi jika terjadi kontak senjata, maka Polri yang maju dan menindak," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menilai TNI harus dilibatkan dalam mengatasi terorisme dalam aspek ancaman kedaulatan negara karena menurutnya terorisme bukan hanya tindak pidana luar biasa atau extraordinary crime, tapi juga merupakan ancaman kedaulatan negara.

Ia mengatakan, suatu negeri akan hancur jika tidak bisa mengatasi ancaman terhadap kedaulatan negara.

Hal tersebut disampaikan Cantiasa ketika menerima kunjungan dan pengarahan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Gedung Halilintar, Mako Kopassus, Cijantung pada Rabu (8/7/2020).

"Teroris sudah menggunakan alutsista, seperti halnya di Filipina. TNI harus dilibatkan tapi dalam aspek ancaman. Bila suatu negeri tidak bisa mengatasi ancaman maka negeri itu akan hancur," kata Cantiasa dalam keterangan resmi yang disampaikan Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Susilo pada Rabu (8/7/2020).

Sementara itu Mahfud MD menyampaikan apresiasinya kepada Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

"Saya sangat bangga terhadap Kopassus yang sangat gemilang dalam menunaikan setiap tugasnya. Sederatan prestasi ditorehkan di dalam dan di luar negeri sehingga sangat membanggakan dan mengharumkan Indonesia. Kopassus sangat luar biasa, sangat rugi kalau negara tidak memanfaatkan kekuatan dan kemampuannya untuk menjaga kedaulatan negara," kata Mahfud.

Sedangkan Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto yang mendampingi Mahfud menyoroti terkait tugas TNI dalam penanggulangan terorisme yang termaktub dalam Undang-Undang TNI.

"Terorisme merupakan ancaman nyata, bukan hanya kejahatan terhadap negara tapi juga kejahatan kemanusiaan. Presiden menegaskan pentingnya peran TNI dalam mengatasi terorisme dan merupakan hal yang mutlak. Kemampuan dan kekuatan TNI merupakan hal yang perlu mendapat perhatian," kata Joni.

Baca: ‎‎Terduga Teroris di Banjarbaru Danai Pembuatan Samurai Pelaku Penyerang Polsek Daha Selatan

Baca: Tahanan Teroris Asal Solo Meninggal di RS Polri Kramatjati, Polri Jelaskan Karena Sakit

Dalam kunjungan tersebut Mahfud didampingi oleh Sesmenko Polhukam Letjen TNI Tri Suwandono, Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, Asops KSAD Mayjen TNI Surawahadi.

Dalam kesempatan tersebut Mahfud disambut para prajurit elit Angkatan Darat dalam upacara jajar kehormatan.

Selain itu berbagai alutsista juga diperlihatkan dan dijelaskan secara detail dalam static show serta demonstrasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas