Warga Sekitar Komplek Secapa TNI AD Sempat Kena Bully: 'Awalnya Waswas dan Khawatir'
Meski awalnya sempat resah dan khawatir, perlahan-lahan warga mulai tenang. Apalagi, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat oleh warga.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga di sekitar komplek Secapa TNI AD Jalan Hegarmanah, Kelurahan Cidadap, Kecamatan Hegarmanah, Kota Bandung sempat menjalani rapid test seusai banyak perwira siswa Secapa AD terpapar virus covid-19.
"Untuk RW saya ada sembilan orang yang rapid tes. Mereka umumnya warga biasa, yang sebelumnya sempat kontak dengan anggota di Secapa AD. Alhamdulillah semuanya non reaktif," ujar Lili Koswara (50), Ketua RW 8 Kelurahan Cidadap Kecamatan Hegarmanah Kota Bandung, via ponselnya, Jumat (10/7/2020).
RW 8 wilayahnya berada tepat di depan komplek Secapa AD. Lili mengatakan, sejauh ini dari Secapa TNI AD partisipatif terhadap kondisi warga.
"Dari Secapa AD sangat memperhatikan kondisi warga. Kemarin mereka menawarkan untuk rapid tes. Makanya di RW saya ada yang mengikuti. Beberapa hari kemarin, saya lihat ada anggota wara-wiri, saya lapor komandannya, setelah itu tidak ada lagi yang wara-wiri. Makanya sangat membantu sekali," ujar Lili.
Sejauh ini, meski awalnya sempat resah dan khawatir, perlahan-lahan warga mulai tenang. Apalagi, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat oleh warga.
"Yang bikin resah itu omongan-omongan orang. Misalnya nih, istri saya mengalami waktu belanja ke pasar. Ada yang tahu istri saya orang Hegarmanah, ada yang bilang, katanya hati-hati orang Hegarmanah, jangan didekati," ujar Lili.
Ia juga turut mengalami bullying hanya gara-gara Secapa TNI AD berada di Jalan Hegarmanah.
"Saya enggak tahu itu teh bercanda atau apa. Tapi langsung kami dengar dari orang luar. Padahal kami disini mah baik-baik saja, cuma orang luar saja yang ngomongnya kurang enak didengar, khawatir jadi emosional," ucap Lili.
Hal senada dikatakan Tatang (46), pengurus RW 3 Kelurahan Cidadap Kecamatan Hegarmanah yang juga berada di sekitar komplek Secapa TNI AD.
"Awalnya memang waswas dan khawatir. Tapi dari Secapa sendiri banyak membantu, seperti mengajak rapid tes. Minggu ini sudah diajak rapid tes. Awalnya sempat ada yang menolak karena takut, tapi alhamdulilah mau dan hasilnya sih sejauh yang saya tahu non reaktif," ucap Tatang.
Baca: Update Klaster Secapa TNI AD, 17 Orang Terkonfirmasi Covid-19 yang Dirawat dalam Kondisi Baik
Baca: TNI Tangani Langsung Klaster Secapa AD Bandung dan Pusdikpom Cimahi
Menurut Tatang dan Lili, di dalam Komplek Secapa AD ada SD Negeri Panorama. Selama Pandemi Covid 19 tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.
"Iya yang sekolahnya warga disini. Tapi selama Covid-19 kan libur," ujar Tatang dibenarkan pula oleh Lili Koswara.
Pusdikpom Diblokade
Terpisah, Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna mengatakan ada 99 orang terpapar Covid-19 di lingkungan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) di Kota Cimahi.
Pantauan Tribun di sekitar Pusdikpom di Jalan HMS Mintaredja SH, Kota Cimahi kemarin sore, ada jalur yang biasa dilintasi sepeda motor menuju Pusdikpom yang ditutup setengah bagian jalan.
Pada 25 Juni 2020, Tribun sempat menyambangi markas Pusdikpom.
Bagi tamu yang menggunakan sepeda motor, maka diarahkan melewati Jalan Tol Baros, Gang Harjo. Dari ujung gang menuju Pusdikpom ada jarak kurang lebih 50 meter.
Di pintu masuk Gang Harjo tersebut ada tiga benda yang dipalangkan.
Kerucut berwarna oranye, tiang berwarna merah putih, dan plang bertuliskan "mohon maaf untuk sementara akses ditutup sampai dengan masa darurat covid 19 selesai terima kasih".
Imbauan tersebut dituliskan menggunakan huruf kapital. Di ujung jalan terlihat juga ada plang dilarang masuk. Jika menggunakan sepeda motor, pengendara harus melewati Gang Harjo dan melewati pemukiman warga. Setelah itu, ada pos pengamanan.
Sementara, pada pintu utama tepatnya di gapura, dalam kondisi terbuka. Tidak terlihat ada penjagaan oleh personel TNI di dua pintu tersebut.
Baca: Yurianto: 17 Peserta Didik dan Pelatih Secapa TNI AD yang Dirawat Karena Covid-19 Sudah Membaik
Baca: Secapa TNI AD Jadi Klaster Covid-19, Ini yang Dilakukan Ridwan Kamil
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan pihaknya saat ini sedang pelakukan "tracking" terkait temuan paparan Covid-19 di lingkungan Pusdikpom tersebut.
"Sepertinya sih banyak, tapi angka pastinya belum tau berapa yang terpapar," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa pada Jumat (3/7/2020), pernah dilakukan kegiatan swab tes di lingkungan Pusdikpom.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, mengatakan kasus 99 orang yang positif Covid-19 di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) di Kota Cimahi telah tertangani melalui pelacakan dan pengetesan kontak erat.
Pola penyebaran Covid-19 di Pusdikpom ini, katanya, sama dengan pola penyebaran di Secapa AD, yakni penularan terjadi di internal lembaga pendidikan secara local transmission.
"Pusdikpom ini sama (dengan Secapa). Peserta didiknya dari beberapa daerah juga karena memang Jawa Barat ini pusatnya pendidikan untuk semua kedinasan," katanya.
Berli mengatakan berdasarkan hasil kajian epidemiologi, penyebaran Covid-19 di Pusdikpom tidak berkaitan dengan penyebaran yang terjadi di Secapa AD.
Kasus di Pusdikpom ini mulai diketahui pekan lalu dan langsung dilaporkan 99 orang terpapar.
"Sebenarnya dari hari Jumat kemarin ya sudah kita terima dan kita juga sudah mengambil langkah-langkah tadi (pelacakan dan pengetesan)," katanya.
Bukan hanya di dalam internal kompleks pendidikan, katanya, hal ini dilakukan juga terhadap masyarakat sekitarnya, bekerjasama dengan gugus tugas Kota Cimahi.(tribun network/dam/meg/wly)