Terduga Teroris Tewas Ditembak Densus, Keluarga akan Kirim Surat ke Kapolri
Kuasa hukum keluarga MJI, Endro Sudarsono mengaku sangat menyesalkan tindakan aparat dalam melakukan penangkapan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Seorang saksi mata, Warno mengatakan, saat proses penangkapan itu MJI atau terduga teroris tersebut diketahui baru saja pulang dari shalat Jumat.
Ketika sedang menaiki sepeda ontelnya, ia tiba-tiba dipepet oleh aparat dari Densus.
"Pelaku sempat lari ke lapak saya yang saat itu dijaga anak saya. Dia sempat memegangi anak saya buat tameng, lalu dikejar polisi sekitar 3 orang," kata Warno, warga sekitar, dikutip dari TribunSolo.com, Sabtu (11/7/2020).
Namun setelah itu, MJI langsung lari ke tanah lapang yang berada di belakang warungnya.
Beberapa saat kemudian terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari senjata aparat.
"Saya waktu itu di rumah, tapi sempat mendengar bunyi tembakan," imbuhnya.
Penjelasan polisi
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, alasan polisi mengambil tindakan tegas itu karena MJI melawan saat akan ditangkap.
Meski mengakibatkan korban meninggal, namun ia berdalih upaya yang dilakukan itu sudah terarah dan terukur.
"Saat akan dilakukan perlawanan tersangka melawan dengan menggunakan senjata tajam sehingga dilakukan penindakan terarah dan terukur," kata Argo melalui keterangan tertulis, Minggu (12/7/2020).
Menurutnya, dalam kasus itu MJI sudah ditetapkan tersangka dalam kasus penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni di Tawangmangu, Jateng, pada 21 Juni 2020.
Sebelumnya, tiga rekannya sudah berhasil diamankan polisi. Terdiri dari IS warga Semarang, serta Y dan W yang merupakan warga Boyolali. (Kompas.com/Labib Zamani/Devina Halim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terduga Teroris Tewas Ditembak Sebelum Diadili, Keluarga Sesalkan Tindakan Aparat"