600 Perwira Siswa Secapa AD yang Positif Covid-19 Akan Dilibatkan dalam Uji Klinis Anti Covid-19
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan teleconference membahas kerja sama terkait uji klinis anti covid-19 tahap pertama.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 600 Perwira Siswa Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang positif covid-19 rencananya akan dilibatkan dalam uji klinis anti covid-19 bersama TNI AD, Universitas Airlangga (UNAIR), dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan teleconference membahas kerja sama terkait uji klinis anti covid-19 tahap pertama.
Dalam kesempatan tersebut Andika memberikan arahan untuk Komandan Secapa AD Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono untuk terus melakukan pengawalan dalam uji klinis tersebut.
Selain bagian Kesehatan Secapa AD dan Kesdam III Siliwangi, Andika juga meminta Ignatius untuk melakukan pemantauan agar segala sesuatu yang diperlukan UNAIR cepat disiapkan.
"Dari unsur pimpinan juga harus ada yang mengawal terus. Supaya segala sesuatu yang diperlukan itu cepat," kata Andika dalam tayangan TNI AD 60" yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat pada Senin (13/7/2020).
Baca: Cerita Lengkap Tertularnya 1.280 Orang Secapa TNI AD oleh Virus Covid-19, Ada Anak yang Juga Positif
Andika mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan dan mengkordinasikan penanganan covid-19 agar dapat dilakukan secara maksimal.
Baca: Update Klaster Secapa AD 14 Juli 2020: Pasien Positif Covid-19 Kembali Berkurang 67 Orang
“Ini merupakan langkah lain dalam percepatan penanganan covid-19. Kita harus upayakan dan koordinasikan dengan baik, dan terus melakukan pengawalan agar dapat terlaksana dengan maksimal," kata Andika.
Perwakilan Universitas Airlangga dr Purwati menjelaskan tim dari Universitas Airlangga sudah berada di Sekolah Calon Perwira (Secapa AD) untuk mempersiapkan pelaksanaan swab.
Ia menjelaskan sebelumnya timnya akan melakukan uji swab kemudian akan dikirim ke Surabaya untuk dilaksanakan uji klinis.
“Kami sudah koordinasikan, staf kami dari Surabaya sudah ada tujuh orang, dari BIN ada tujuh orang, yakni satu dokter dan enam perawat,” kata dr Purwati.