Jadwal Puasa Arafah, Lengkap Beserta Niat dan Keutamaan Menjalankannya
Berikut ini Jadwal Puasa Arafah, Lengkap Beserta Niat dan Keutamaan Menjalankannya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Simak jadwal puasa Arafah, lengkap beserta bacaan niat dan keutamaan menjalankannya.
Puasa Arafah adalah amalan yang paling diutamakan menjelang Hari Raya Idul Adha.
Dilansir muhammadiyah.or.id, Puasa Arafah merupakan ibadah yang dilaksanakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijah atau satu hari sebelum dilaksanakannya ibadah salat Idul Adha.
Melalui surat edaran Nomor 06/Edr/I.0/E/2020, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan bahwa Puasa Arafah 1441 H jatuh pada hari Kamis, 30 Juli 2020.
“Dalam fatwa Majelis Tarjih, Puasa Arafah tetap (dapat) dilaksanakan. Dilaksanakan pada hari jamaah melaksanakan wukuf di hari Arafah, yakni 9 Zulhijah, satu hari sebelum Idul adha,” ujar Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syamsul Anwar.
Baca: Niat dan Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha, Mulai Rabu 22 Juli 2020
Baca: JADWAL Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2020, Ini Niat dan Keutamaannya
Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020.
Penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ijtimak jelang Zulhijah 1441 H terjadi pada Selasa, 21 Juli 2020 M pukul 00.35.48 WIB.
Ijtimak merupakan peristiwa Bumi dan Bulan berada di posisi bujur langit yang sama, jika diamati dari Bumi.
Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +07°54¢32² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
Jadi, 1 Zulhijah 1441 H jatuh pada hari Rabu, 22 Juli 2020, dan Idul Adha (10 Zulhijah 1441H) jatuh pada hari Jumat, 31 Juli 2020.
Sementara itu, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat awal Zulhijjah.
Sidang isbat nantinya akan diawali pembahasan mengenai hasil hisab dan laporan rukyatul hilal sebelum menentukan 1 Zulhijjah.
Dilansir kemenag.go.id, Menag Fachrul Razi mengatakan jika sidang isbat akan digelar pada 21 Juli 2020.
"Sidang Itsbat akan digelar 21 Juli 2020,” ungkap Fachrul Razi.
Pelaksanaan sidang isbat tersebut sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 02 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender Hijriyah.
“Karenanya, sidang isbat awal Zulhijjah digelar pada 29 Zulqadah yang bertepadan 21 Juli 2020,”
“Jika tanggal 1 Zulhijjah sudah ditentukan, maka bisa diketahui kapan Hari Raya Idul Adha 1441H yang jatuh pada 10 Zulhijjah,” ungkapnya.
Niat dan Keutamaan Menjalankan Puasa Arafah
Berikut niat dan keutamaan menjalankan puasa Arafah, dirangkum Tribunnews dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum:
Baca: Bacaan Niat Puasa Tarwiyah & Arafah sebelum Idul Adha 2020, Berikut Arti hingga Keutamaannya
Baca: Kapan Puasa Arafah Jelang Idul Adha 2020 Dilaksanakan? Berikut Jadwal, Niat dan Keutamaan
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala.
Keutamaan Puasa Arafah
1. Menebus dosa tahun lalu dan akan datang
Jika kita yang penuh dosa, kemudian mendengar kabar akan mendapat ampunan, maka tak ada yang dapat diungkapkan kecuali kebahagiaan dan rasa syukur atas kemurahan Allah SWT.
Hingga kini kemurahan itu diberikan oleh Allah SWT dengan kita menjalankan puasa di hari Arafah.
Sebagaimana dijelaskan Rasulullah saat ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda:
"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang". (HR. Muslim).
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadist kecuali Bukhori dan Turmudzi).
2. Hari makan dan minum
Dari ‘Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah bersabda:
"Hari Arafah, hari Qurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum". (Diriwayatkan oleh berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sah oleh Turmudzi).
3. Khusus untuk yang tak hadir di Arafah
Diterima dari Abu Hurairah berkata: "Rasulullah melarang berpuasa pada hari Arafah". (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah).
Imam Turmudzi berkata: "Para ulama memandang Sunah berpuasa pada hari Arafah kecuali bagi orang-orang yang sedang berada di Arafah."
Dari Ummul Fadhal, katanya: "Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi di Arafah, lalu saya kirimi susu, maka diminumnya, sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan manusia di Arafah." (HR. Mutafaq alaih).
(Tribunnews.com/Latifah)