Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pandemi Covid-19, Upacara Pembukaan MPLS SMAN 15 Bandung Dilangsungkan secara Virtual

Upacara dalam rangka pembukaan masa orientasi siswa baru yang kini dikenal sebagai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 15 Bandung.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pandemi Covid-19, Upacara Pembukaan MPLS SMAN 15 Bandung Dilangsungkan secara Virtual
Tribunnews/Ist
Upacara virtual pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 15 Bandung, Senin (13/7/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Upacara dalam rangka pembukaan masa orientasi siswa baru yang kini dikenal sebagai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 15 Bandung, Jawa Barat, dilaksanakan secara virtual, Senin (13/7/2020).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 15 Bandung, Marliana Cik Aman, membenarkan upacara virtual yang dilakukan sekolahnya.

"Peserta upacara di sekolah ada OSIS, kalau anak-anak yang kelas 10 secara online," ungkap Marliana saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (14/7/2020).

"Cuma ada dua orang (siswa baru) sebagai penyematan tanda peserta MPLS dan membaca ikrar tolak anti kekerasan," imbuhnya.

Marliana menyebut, ada 385 siswa baru di SMAN 15 Bandung.

Adapun MPLS dilaksanakan selama empat hari.

"Sampai hari Kamis nanti," kata Marliana.

A
Upacara virtual pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 15 Bandung. (Tribunnews/Ist)

Baca: Hari Pertama Sekolah, Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Diminta Siapkan Strategi PJJ Lebih Efektif

Berita Rekomendasi

Marliana menjelaskan, peserta MPLS sudah dibagi menjadi 11 kelas.

"Ada grup-grup kelas sudah ada wali kelas atau pendamping kelas," ungkapnya.

MPLS dilaksanakan secara virtual menggunakan grup WhatsApp dan aplikasi konferensi video.

Per harinya, pendamping kelas juga akan berkomunikasi secara intens setidaknya dengan delapan siswa agar lebih dekat.

"Nanti ditanyakan secara lebih pribadi bagaimana keadaan di rumah dan lain sebagainya," ungkapnya.

Dalam MPLS ini, Marliana mengungkapkan siswa baru pada intinya dikenalkan dengan lingkungan sekolah.

"Seluruh sistem di sekolah akan diperlihatkan melalui video-video singkat," ungkapnya.

Baca: VIRAL Upacara Online Peserta Berdiri di Depan Gawai, Wajib Pakai Seragam Lengkap dan Sepatu

Marliana mencontohkan, bagian kurikulum menyampaikan bagaimana belajar yang efektif melalui video yang sudah dibuat.

"Kemudian misalkan dari kesiswaan, mengenalkan sejumlah ekstrakurikuler yang ada, juga sudah dibuat videonya," ungkap Marliana.

Meski dilaksanakan secara virtual, Marliana megungkapkan kegiatan ini tidak mengurangi arti dari MPLS.

"Karena MPLS telah disusun sedemikian rupa, sehingga acara ini roh nya dapat," ungkap Marliana.

Upacara Online Viral di Media Sosial

Sebelumnya video upacara online yang dilaksanakan SMAN15 Bandung viral di media sosial.

Video tersebut viral setelah diunggah akun Instagram @dagelan, Senin (13/7/2020) bersumber dari akun Twitter @mzkiwt.

Dalam video terlihat seorang siswa berdiri mengenakan seragam di depan sebuah laptop.

Tampak peserta upacara tengah menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Upacara tersebut dilakukan melalui aplikasi konverensi video.

Baca: Ahli Epidemiologi Sebut Bioskop dan Ruang Tertutup Lain Berisiko Tularkan Covid-19

Kata Peserta

Sementara itu satu di antara peserta upacara, Dzaky M Hanif, menceritakan pengalamannya.

Dzaky merupakan siswa baru SMAN 15 Bandung.

"Peserta upacaranya yang ikut MPLS sama OSIS dan guru," ungkap Dzaky kepada Tribunnews.com.

Seluruh siswa baru SMAN 15 Bandung diwajibkan mengikuti upacara tersebut.

Dzaky menyebut ada sekitar 350 siswa baru SMAN 15 Bandung.

Baca: Saifullah Tamliha: Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan, Koreksi Total Pada Era Reformasi

Dzaky mengungkapkan upacara tersebut dimulai pada pukul 07.10 WIB.

Seluruh peserta diwajibkan berdiri selama upacara berlangsung.

"Iya (harus berdiri), pakai seragam lengkap dan sepatu," ungkap alumni SMP Al Fatih tersebut.

Dzaky menyebut, jalannya upacara hampir sama dengan upacara biasa.

Bedanya, tidak ada prosesi pengibaran bendera.

"Tapi ada prosesi menyanyikan lagu Indonesia Raya," ungkap Dzaky.

Dzaky menyebut ada presensi bagi peserta upacara yang dikoordinir per kelas.

diketahui MPLS di SMAN 15 Bandung dilaksanakan selama empat hari hingga Kamis mendatang.

Baca: Ketua IGI: Mendikbud Nadiem Makarim Harus Jelaskan Maksud Pembelajaran Jarak Jauh Akan Permanen

MPLS Daring di Jawa Barat

Sementara itu dikarenakan dalam masa pandemi Covid-19 aktivitas Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di hari pertama tahun ajaran baru 2020/2021 tak bisa dilakukan secara tatap muka di sekolah.

Namun MPLS dinilai harus tetap harus dilaksanakan agar siswa baru dan orangtua lebih mengenal tentang sekolah.

Juga menjadi awal kolaborasi antara orangtua dan sekolah dalam pengembangan potensi anak.

Dilansir Kompas.com, Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang menyatakan telah menyiapkan MPLS secara maksimal.

MPLS tingkat SMA, SMK, dan SLB tahun ajaran 2020/2021 di Jabar sudah dimulai Senin (13/7/2020).

Adapun materi dalam masa MPLS di Jabar antara lain pengenalan profil sekolah, menyosialisasikan program unggulan sekolah, pengenalan ekstrakurikuler, pendidikan dasar kepemimpinan siswa, mengenalkan Jabar Masagi, dan pendidikan antikorupsi.

Baca: Jokowi Ingatkan agar Hati-hati dalam Kegiatan Pendidikan Berbasis Asrama

MPLS diharapkan mampu menyiapkan mental siswa yang baru memasuki masa pembelajaran di SMA, SMK, dan SLB yang merupakan lingkungan baru.

Hal tesebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Pembukaan MPLS Tahun Ajaran 2020/2021 melalui konferensi video, Senin (13/7/2020).

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi mengatakan, kegiatan MPLS telah disiapkan maksimal, meski sebagian besar MPLS digelar secara daring.

"Ini menjadi sejarah dan cerita kita kepada dunia. Meski di era pandemi Covid-19, kita tetap melaksanakan MPLS dengan sebaik-baiknya," tutur Dedi, saat membuka MPLS tahun ajaran 2020/2021 melalui konferensi video, seperti dirangkum dari laman Disdik Jabar.

Dedi menegaskan, MPLS harus menjadi pusat pengembangan pendidikan karakter dengan mengedepankan budaya lokal dan bebas dari segala bentuk kekerasan.

"MPLS harus ramah untuk perkembangan karakter siswa di sekolah," tegasnya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.com/Ayunda Pininta Kasih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas