CLM Adalah Bagian dari SIKM sebagai Syarat Akses Keluar Masuk Jakarta, Berikut Perbedaannya!
CLM atau Corona Likelihood Metric adalah tes yang menggantikan SIKM, yang menjadi salah satu syarat aktivitas keluar masuk Jakarta selama PSBB.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - CLM merupakan kepanjangan dari Corona Likelihood Metric yang dapat diakses melalui aplikasi Jaki.
Corona Likelihood Metric atau CLM merupakan alat tes di Indonesia untuk melakukan skrining mandiri.
Dilansir dari Kompas.com, CLM adalah sistem aplikasi yang mengharuskan masyarakat mengisi formulir semacam self-assessment terhadap indikasi awal apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak.
Dalam proses pengisian CLM, masyarakat diminta mengisi biodata dan kondisi kesehatan secara jujur.
Syafrin mengungkapkan bahwa CLM merupakan sistem pengecekan self-assessment.
"Jadi kita mau mengimbau warga untuk mengisi CLM dengan sebenar-benarnya karena di sana hasil isian kita dinilai oleh sistem, kemudian diberi skor," ungkap Syafrin.
Baca: Apa itu CLM? Syarat untuk Ajukan SIKM Wilayah Jakarta, Simak Cara Ikuti Tes CLM Lewat Aplikasi JAKI
Menurut Centers for The Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, self-screening/self-assessment/self-checker merupakan pemandu untuk membantumu mengambil keputusan dan mencari layanan kesehatan yang tepat.
Secara sistem, CLM merupakan ML-based clinical decision support system (CDSS).
Dilansir dari smartcity.jakarta.go.id, Harvard CLM Team datang ke Gedung Balai Kota untuk mengenalkan Corona Likelihood Metric (CLM), dan Pemprov DKI Jakarta menyambutnya dengan baik.
CLM memiliki teknologi berbasis machine learning yang bukan hanya dapat merekomendasikan hal yang harus kamu lakukan, tetapi juga menilai kelayakan untuk ikut tes PCR.
Terdapat beberapa pertanyaan untuk melakukan cek mandiri, nantinya bobot dan nilai dihitung sehingga menghasilkan skor yang signifikan.
CLM juga membaca riwayat data kasus COVID-19 milik Dinkes DKI Jakarta sebagai pertimbangan hasil tes yang dijalankan.
Sehingga, di akhir tes Anda dapat mengetahui skor berdasarkan jawaban.
Anda juga akan mengetahui status kasus ODP/PDP/OTG berdasarkan data kasus COVID-19 dari Dinkes serta jadwal tes PCR di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat jika mencapai skor tertentu.