POPULER NASIONAL: Foto Rekom PDIP untuk Gibran Maju Pilkada | Bongkar Pesan Pembunuh Editor Metro TV
Inilah berita populer nasional selama 24 jam terakhir, mulai foto rekomendasi PDIP untuk Gibran maju Pilkada Solo hingga profil Anita Kolopaking
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Jadi saya tegaskan sekali lagi, di kepolisian ada 3 jenis penanganan. Disiplin, kode etik dan pidana. Jadi terkait dengan seluruh rangkaian kasus ini, maka akan kita tindaklanjuti dengan proses pidana," kata Listyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Dia mengatakan saat ini pihaknya juga telah membuat tim khusus yang terdiri dari sejumlah divisi penyidikan polri.
Nantinya, pihaknya akan menindak kepada personel yang terlibat kasus tersebut.
"Jadi saya sudah membentuk tim khusus terdiri dari Ditipidum, Dittipikor, Ditsiber dan kita minta didampingi propam untuk memproses tindak pidana yang akan kita dapatkan," jelasnya.
Nantinya, penyidikan akan mengarah mengenai apakah ada penyalahgunaan wewenang hingga penerimaan aliran dana kepada personel yang terlibat perkara Djoko Tjandra.
5. Ahli Viktimologi Bongkar Pesan Pembunuh Editor Metro TV
Ahli viktimologi Heru Susetyo mencoba menganalisis pesan dari pembunuh editor Metro TV Yodi Prabowo.
Hal itu dingkapkan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam unggahan YouTube tvOneNews, Senin (13/7/2020).
Heru Susetyo menilai pelaku pembunuhan sengaja meninggalkan pisaunya.
Pisau itu untuk meninggalkan pesan bagi keluarga maupun orang-orang terdekat Yodi.
"Terkait dengan proses ataupun modus operasi sampai terbunuhnya saudara Yodi Prabowo saya melihatnya memang sepertinya ada pesan yang ingin diberikan oleh tersangka atau pelaku dengan meninggalkan pisau di tempat tak jauh dari korban," kata Heru.
Heru menjelaskan, lazimnya pisau tak akan ditinggalkan begitu saja agar tak mudah diketahui jejaknya.
Untuk itu, Heru yakin bahwa pelaku ingin memberikan pesan.
"Karena kalau seorang profesional yang memang tujuannya ingin membunuh dan tidak ingin terlacak secara cepat, tidak ingin diketahui secara cepat tentunya dia berusaha menghilangkan jejak-jejaknya."
"Tapi ini kan seperti memberikan pesan entah kepada siapa, entah kepada keluarganya Yodi, entah orang-orang sekitarnya," tegas Heru Susetyo.
Heru menduga pelaku ingin menunjukkan betapa marahnya ia pada Yodi.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.