Umumkan Calon Kepala Daerah, Megawati Singgung Sosok Pemimpin yang Kokoh dan Berpengalaman
PDIP umumkan calon kepala daerah untuk Pilkada serentak 2020, Megawati Soekarnoputri singgung pemimpin yang kokoh dan berpengalaman.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - PDIP akhirnya mengumumkan bakal calon kepala daerah yang diusung pada Pilkada Serentak 2020.
Pengumuman tersebut disampaikan pada Jumat (17/7/2020) melalui virtual teleconference yang ditayangkan langsung di kanal YouTube Kompas TV.
Dalam kesempatan tersebut, ada sebanyak 45 paslon kepala daerah yang disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani.
Adapun, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri juga turut memberikan wejangan bagi bakal calon kepala daerah tersebut.
Baca: Ucap Terima Kasih pada Megawati, Gibran: Rekomendasi Ini Suatu Kehormatan Sekaligus Tanggung Jawab
Megawati menyinggung sosok pemimpin yang telah direkomendasikan, harus memiliki jiwa yang kokoh dan berpengalaman.
Menurutnya, pemimpin yang kokoh dalam menerapkan pancasila sebagai dasarnya, maka dimudahkan dalam mengambil kebijakan politik.
"Pemimpin yang mumpuni itu pemimpin yang kokoh dalam menjalankan pancasila sebagai jiwa dasar dan tujuan bagi seluruh kebijakan politik yang ia ambil," papar Megawati, Jumat (17/7/2020).
Mantan Presiden Indonesia ke-5 ini juga menyebut, pemimpin yang direkomendasi, harus benar-benar berpengalaman.
Baca: Rekomendasi PDIP: Wali Kota Solo Dulu Minta Gibran Belajar, Sekarang Taat Keputusan Megawati
Terlebih dalam menjalankan tata pemerintahan yang baik.
"Dia juga harus menjadi sosok yang harus benar-benar berpengalaman dalam tata pemerintahan yang baik."
"Mengerti bagaimana seni memimpin birokrasi, mengerti aspek perencanaan kebijakan dan menjalankannya melalui kepemimpinan yang efektif."
"Jangan lupa selau berada bersama rakyat," tuturnya.
Disamping itu, calon kepala daerah itu juga diwajibkan untuk mengikuti sekolah partai.
Hal itu diwajibkan agar calon pemimpin yang terpilih, benar-benar bisa mengayomi rakyatnya.
"Untuk memperkuat konsolidasi, saya perintahkan agar mereka yang telah mendapat rekomendasi, segera mengikuti sekolah partai."
"Sekolah partai merupakan keharusan dan dapat dilakukan secara online."
"Kita berhadap dapat pemimpin yang mumpuni dan mengayomi rakyatnya," tegas Mega.
Gibran mendapat rekomendasi
Nama Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa terpilih menjadi pasangan calon kepala daerah yang direkomendasi untuk maju di Pilwakot Solo 2020.
Adapun, sosok Achmad Purnomo, bakal calon wali kota yang diusulkan DPC PDI-P Solo, gagal maju ke Pilwakot Solo 2020.
Nama Purnomo tidak masuk dalam daftar rekomendasi calon kepala daerah yang dirilis oleh DPP PDI Perjuangan, Kamis (16/7/2020) kemarin.
Pun dalam daftar yang diumumkan di Kantor DPP PDIP Jawa Tengah di Semarang, Jumat (17/7/2020).
Hal itu pun ditegaskan kala dirinya diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara Jakarta.
Di Istana, Purnomo mengatakan kalau dirinya diberitahu oleh Presiden Jokowi bila dirinya tidak mendapat rekomendasi.
Melainkan, anak sang Presiden, Gibran Rakabuming Raka, yang direkomendasi DPP PDI-P maju di Pilwakot Solo 2020.
Baca: Rekomendasi PDIP: Wali Kota Solo Dulu Minta Gibran Belajar, Sekarang Taat Keputusan Megawati
Baca: Gibran Jokowi Bakal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo, Diprediksi Menang Telak 90%
Gibran sendiri akan diusung bersama wakilnya, Teguh Prakosa.
"Tadi saya di Istana Negara diberitahu oleh Pak Jokowi kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh (Gi-Guh)."
"Bukannya Pu-Guh, tapi Gi-Guh," kata Purnomo saat dihubungi wartawan, Kamis (16/7/2020), dikutip dari Kompas.com.
Purnomo pun mengaku, Jokowi hanya menyampaikan utusan dari DPP PDI-P.
"Iya gimana, Pak Jokowi hanya menyampaikan itu utusan dari DPP," terang pria yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo ini.
Baca: PDIP Usung Gibran Putra Jokowi di Pilkada Solo, Wali Kota FX Rudy: Hukumnya Wajib Dimenangkan
Baca: Puguh Sudah Kandas, Gibran-Teguh Masuk Rekomendasi Pilkada Solo, Achmad Purnomo: Biasa-biasa Saja
Kendati demikian, Purnomo mengakui tidak mempersoalkan dirinya tidak mendapat rekomendasi.
Sebab, dirinya sudah menduga rekomendasi akan jatuh pada anak Presiden.
"Iya, gimana lagi. Saya ndak apa-apa. Wong dari dulu saya sudah menduga ke arah itu (Gibran).
Sikonnya begitu kok," ujar Purnomo.
Hingga kini, dirinya tidak mengetahui alasan Gibran yang mendapat rekomendasi.
Purnomo pun menduga faktornya bisa jadi karena Gibran seorang putra presiden dan masih berusia muda.
"Iya yang pertama tentunya karena Gibran putranya presiden. Kedua barang kali masih muda."
"Saya kan sudah tua mungkin begitu. Iya tidak tahu pertimbangan DPP apa, yang tahu DPP kenapa yang diberi rekomendasi Mas Gibran," sambung dia.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Labib Zamani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.