Curhat Mantan Menteri Saleh Husin: Dulu Tak Kenal Weekend
Saleh menceritakan bagaimana enak dan tidaknya selama mengemban jabatan sebagai
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin kini tengah memiliki aktivitas yang cukup padat. Meski tak lagi mengemban jabatan sebagai menteri, Saleh tetap memberikan sumbangsih untuk Indonesia.
Saleh Husin memiliki berbagai aktivitas seusai menjadi menteri. Kini ia menjabat sebagai Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, dan Managing Director Sinarmas.
Saleh menceritakan bagaimana enak dan tidaknya selama mengemban jabatan sebagai menteri.
Baca: Saleh Husin: Yang Paling Utama Niat Tulus dan Hati yang Bersih
"Memang orang berpikir jadi menteri enak, ternyata enggak, ha-ha," ucap Saleh berkelakar.
Saleh bercerita saat menjadi menteri, memang mendapat fasilitas negara. Namun, tetap etos kerja harus dijaga. Apalagi, kini masyarakat bisa bersuara melalui media sosial.
"Kita tidak bisa aneh-aneh. Dengan situasi seperti ini dituntut kerja yang tidak mengenal waktu. Kita kerja benar saja salah, apalagi salah," tutur Saleh.
Baca: Saleh Husin Sebut Salah Besar jika Maruf Amin Hanya Dikenal Sebatas Ulama
Kesalahan sekecil apapun, ketika mengemban jabatan sebagai petinggi negara, pastilah akan disorot publik. Sehingga, sebagai menteri wajib bekerja tak kenal lelah.
"Saat saya di kabinet, fokus kerja apa yang ditugaskan. Akhirnya tidak memikirkan apa apa, berangkat jam 7 pagi, pulang jam 11 malam. Itu hampir setiap hari tidak kenal weekend," ucap Saleh.
Bahkan, saat menghabiskan waktu bersama keluarga, Saleh harus membawa pakaian dinasnya ke mana pun berada. Suatu waktu, ia bisa saja mendapatkan tugas mendadak
Baca: Lionel Messi Gagal Bawa Barcelona Juara Liga Spanyol, Dani Alves Buka Suara
"Di mobil selalu standby pakaian, kalau ada panggilan langsung ganti," sambungnya.
Presiden Jokowi dikenal sebagai sosok pekerja keras. Tak kenal waktu, sehingga terkadang diakui Saleh membuat kelabakan. Karena menurut dia, biasanya setiap menteri memiliki jadwal yang sudah tetap.
"Tiap hari Pak Jokowi punya kegiatan, akhirnya kegiatan yang diatur jadi bisa berubah. Kadang ratas sehari bisa tiga kali," imbuh Saleh.
Baca: Pertamina Dukung Pemulihan Ekonomi Sumut Lewat Pertashop dan Permodalan UMKM
"Tapi kembali lagi harus enjoy, tentu pak presiden perlu push, agar menteri kerja. Kalau fisik tidak kuat bisa kelabakan," sambungnya.