Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Mendes Marwan Jafar: Banyak Kenangan Indah Bantu Pak Jokowi

Ia merupakan menteri pertama yang meletakkan pondasi bagi Kemendesa atau KDPDTT sejak nomenklaturnya diresmikan.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Mantan Mendes Marwan Jafar: Banyak Kenangan Indah Bantu Pak Jokowi
ISTIMEWA
Marwan Jafar 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Marwan Jafar adalah Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) sejak tahun 2014 hingga 2016 di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Ia merupakan menteri pertama yang meletakkan pondasi bagi Kemendesa atau KDPDTT sejak nomenklaturnya diresmikan.

Mantan Mendes PDTT Marwan Jafar berbagi cerita saat menjabat sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selama bertugas menjadi menteri, ia selalu bekerjasama baik dengan Jokowi. Bahkan, tak pernah sekalipun melihat Jokowi marah seperti saat mengetahui lonjakan angka penderita positif corona atau Covid-19.

"Beliau selalu detil memberi arahan. Tidak marah seperti kemarin. Saya juga kaget. Saya selama di kabinet tidak pernah melihat Pak Jokowi marah seperti kemarin," kata Marwan kepada Tribun Network.

Baca: Australian National University Buka Program Beasiswa S1-S2 Senilai Rp 250 Juta, Ini Syaratnya

Menurut Marwan, selama membantu Jokowi, ia tak pernah kena tegur. Toh, kalau pun membahas persoalan, biasanya dibicarakan secara langsung."Menegur yang keras juga tidak pernah, paling kalau ada yang kurang tanya-tanya ini itu, atau langsung telepon dan tidak pernah marah-marah," ucap Marwan.

Namun, diakui Marwan, Jokowi adalah sosok yang detail, rinci, dan terukur. Jokowi tidak suka dijelaskan dengan cara-cara membahas persoalan umum.

Baca: KPK Perpanjang Pencegahan Harun Masiku Kabur ke Luar Negeri

"Tapi lebih detil pada permasalahan. Tidak pernah bicara misalnya soal geopolitik. Aplikatif lebih kepada permasalahan yang menjadi tanggungjawab menteri yang bersangklutan," tutur Marwan.

Jokowi kerap mengajak para menteri untuk kunjungan kerja ke luar kota. Tujuannya, menurut Marwan, untuk meminta saran apa yang sekiranya harus dilakukan sesegera mungkin."Kalau kita diajak keluar kota, minta saran saat kita tak diajak," sambungnya.

Baca: Sambut Hari Anak Nasional 2020, Nantikan Bobo Creative Week 23 - 26 Juli 2020

BERITA TERKAIT

Momen berkesan selama menjabat sebagai menteri, kata Marwan, adalah saat ia bersama Jokowi kunjungan kerja ke salah satu desa di Karawang, Jawa Barat. Saat itu, pertama kali dana desa dikucurkan. Kemudian dilakukan pengecekan untuk penyerapannya."Di Karawang saat meninjuau sungai dan kali," ucapnya.

Di desa itu pula, kata Marwan, dana desa digunakan untuk membeli batu, pasir, semen, agar adanya perputaran ekonomi. Namun, antara Marwan dan Jokowi sempat berbeda dalam mendapat informasi.

"Tim dia bilang barang-barang tidak beli disana, sementara tim kita bilang beli disana, kemudian saling ngecek. Setelah di cek, benar beli di desa itu," cerita Marwan.

Baca: KPK Perpanjang Pencegahan Harun Masiku Kabur ke Luar Negeri

Hari berikutnya, Pak Jokowi telepon lagi masih tidak percaya kalau beli dari sana. Saat rapat di Istana, Pak Jokowi tanya dan saya jelaskan beli di sana, akhirnya sama-sama ketawa," sambungnya.

"Sebetulnya banyak kenangan yang tak bisa dilupakan saat diberi kesempatan membantu pak Jokowi di kabinet. Banyak sekali, saya sampai lupa saking banyak kenangannya. Saya, meski menteri, pak Jokowi tidak sungkan-sungkan bertanya. Meminta saran, seakan kita atasan. Kemudian, beliau memberikan petunjuk-petunjuk" kata Marwan lagi.

Marwan mengaku kaget saat mengetahui tayangan video melihat Presiden Jokowi marah-marah, bahkan sampai ada ancaman melakukan perombakan kabinet. Selama di kabinet, Marwan menegaskan kembali, belum pernah melihat presiden marah seperti beberapa waktu lalu.

Baca: Ibunda Luna Maya Ternyata Suka Beli Tanah di Bali

"Pak Jokowi itu orangnya egaliter, ngga pernah marah-marah. Makanya saya kaget juga melihat video beberapa waktu lalu, beliau marah sekali," kata Marwan.

Karir
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Yogyakarta, 1995-1996
Kabid Litigasi dan konsultasi LPBH NU Yogyakarta, 1994-1999
Litbang GP Ansor Yogyakarta, 1995-2000
Wakil Sekjen PP LPNU, 1999-2004
Rusdiono dan Partners Law Firm sebagai Konsultan Hukum, 1999
Marketing Manager PT. Sentra Mekanindo, 1999-2000
Direktur PT. Madu Buana Abadi, 2000-2004
Marwan & Sidabutar Partners Law Firm sebagai Senior Partners, 2003
Direktur PT. Wahana Sarana Jati, 2000-2004
Komisaris PT. Wahana Sarana Jati, 2004
Anggota DPR-RI, 2004-2009
Anggota DPR RI, 2009-2014
Ketua Fraksi PKB, 2009-2014
Anggota DPR RI, 2014-2019
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, 2014-2016
Ketua LPP DPP PKB, 2016 – Sekarang
Anggota DPR RI, saat ini sebagai anggota Komisi VI Fraksi PKB, Periode 2019-sampai sekarang. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas