Peringatan 100 Tahun Lahirnya Pendiri Kompas Gramedia P.K. Ojong, Sosok Wartawan Sekaligus Guru
Kompas Gramedia bakal menggelar peringatan 100 tahun lahirnya salah satu pendiri Kompas, P.K. Ojong, Sabtu (25/7/2020).
Penulis: Daryono
Editor: Ayu Miftakhul Husna
4. Tulisan spesial redaksi "Seabad P.K. Ojong" yang dimuat di Harian KOMPAS edisi 25 Juli 2020, Kompas.com, dan Tribunnews.
5. LIVE Instagram @hariankompas “Seabad P.K. Ojong: Teladan dari Pendiri Harian Kompas” bersama Jimmy S. "Pak Bo" Harianto (wartawan senior yang sempat dididik oleh P.K. Ojong), Sabtu, 25 Juli 2020, pukul 16.30 WIB.
6. Acara puncak Talk Show "Seabad P.K. Ojong" di KompasTV bersama Redaktur Senior Harian Kompas Rikard Bagun dan Didi Kwartanada, Sejarawan sekaligus voxpop dari kalangan milenial, Sabtu, 25 Juli 2020, pukul 21.00-22.00 WIB.
Profil Singkat P.K. Ojong
P.K. Ojong lahir di Bukit Tinggu, Sumatera Utara pada 25 Juli 1920.
Nama aslinya Auw Jong Peng Koen, dan kemudian lebih dikenal dengan nama Petrus Kanisius Ojong.
Lulus dari sekolah pendidikan guru di Jatinegara, ia mengajar di sekolah bruderan di Jalan Mangga Besar Raya, Batavia.
Baca: Ingat Kesederhanaan PK Ojong, Liliek Oetama: Baju Bolong Terus Dijahit
Tahun 1946 P.K.Ojong memulai karier sebagai wartawan di surat kabar harian Keng Po dan mingguan Star Weekly.
Ia meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1951.
Pada tahun itu pula ia diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Star Weekly sampai majalah itu diberangus penguasa masa itu pada Oktober 1961.
Tahun 1963, bersama Jakob Oetama, ia mendirikan majalah bulanan Intisari, yang menjadi cikal-bakal Kompas Gramedia.
Karakter pemimpin yang jujur, sederhana, teliti, dan pekerja keras melekat kuat pada sosok P.K. Ojong.
Menurutnya, hasil kerja yang baik hanya dapat dicapai dengan sikap yang disiplin, dapat dipercaya, dan kerja sama.
Teladan itu masih terus diwarisi oleh seluruh lapisan karyawan Kompas Gramedia hingga kini, sebagai pedoman dalam bekerja dan menjalankan roda bisnis perusahaan.