PKS Belum Putuskan Calon untuk Hadapi Gibran di Pilkada Kota Solo
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menyebut partainya belum memutuskan calon wali kota Solo pada Pilkada serentak 2020.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menyebut partainya belum memutuskan calon wali kota Solo pada Pilkada serentak 2020.
"DPP belum dapat laporan resmi dari DPD PKS Solo, belum ada usulan. Jadi kami belum bisa menyatakan," ujar Sohibul di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Menurutnya, pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada hari ini, turut membahas Pilkada Kota Solo, namun partai berlambang bintang Mercy itu tidak memiliki kursi di DPRD Kota Solo.
Baca: Gibran Rakabuming Jawab Tudingan Soal Politik Dinasti: Saya Ikut Kontestasi, Bisa Menang Bisa Kalah
"Ada pembicaraan itu (Pilkada Solo), tapi saya baru tahu Demokrat tidak punya kursi. Jadi Demokrat tidak bisa berbicara mengusung atau tidak," papar Sohibul.
Untuk memajukan calon wali Kota Solo, PKS harus berkoalisi dengan partai lain karena kursi yang dimiliki tidak cukup untuk mengusung kepala daerah.
Baca: PDIP: Majunya Gibran, Dhito, dan Kembang Bukti Keterbukaan Partai untuk Kepemimpinan Muda
Tercatat, PKS memiliki 5 kursi dari total 45 kursi di DPRD Kota Solo dan syarat mengajukan calon sebanyak 9 kursi atau 20 persen dari total kursi.
Kursi paling banyak diraih PDIP sebanyak 30 kursi. Sedangkan, Gerindra, Golkar, PAN masing-masing 3 kursi dan PSI 1 kursi.
Diketahui, untuk Pilkada Kota Solo saat ini baru muncul satu pasangan calon yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso yang diusung PDIP.
Gibran Rakabuming Jawab Tudingan Soal Politik Dinasti
Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akhirnya menjawab tudingan mengenai politik dinasti atas pencalonannya oleh PDI Perjuangan (PDIP).
Gibran diketahui sebagai putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gibran mengatakan dirinya maju dalam Pilkada 2020 untuk ikut berkompetisi.
Masyarakat boleh memilih dan tidak memilih dirinya.
Baca: PDIP: Majunya Gibran, Dhito, dan Kembang Bukti Keterbukaan Partai untuk Kepemimpinan Muda