Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan PDIP Tak Usung Akhyar Nasution di Pilkada Kota Medan

Kasus korupsi yang melibatkan mantan Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldon dikhawatirkan memiliki konsekuensi hukum

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ini Alasan PDIP Tak Usung Akhyar Nasution di Pilkada Kota Medan
setkab.go.id
Pilkada Serentak 2020 - Pendaftaran petugas Pemilu seperti PPK/PPS untuk Pilkada Serentak 2020, telah dibuka. Simak syarat-syaratnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kadersasi yang juga PLT Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat menjelaskan alasan partainya tak mengusung Akhyar Nasution di Pilkada Kota Medan.

Diketahui, demi maju di Pilkada Medan, Akhyar Nasution membelot ke Partai Demokrat.

Djarot mengatakan PDIP belajar dari kasus korupsi berjemaah yang dilakukan oleh mantan Gubernur Sumut yang diusung PKS, Gatot Pujo Nugroho melebar kemana-mana.

Baca: Djarot Ungkap Alasannya Tak Mengusung Akhyar Nasution di Pilkada Medan, Lebih Pilih Bobby Nasution?

Kasus korupsi yang melibatkan mantan Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldon dikhawatirkan memiliki konsekuensi hukum ke yang lain, termasuk kepada Akhyar Nasution.

"PDI Perjuangan juga mencatat bahwa saudara Akhyar Nasution pernah diperiksa terkait dugaan penyelewengan anggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 tingkat Kota Medan tahun 2020 di Jalan Ngumban Surbakti, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang sebesar Rp 4,7 miliar menjadi pertimbangan penting mengapa Partai tidak mencalonkan yang bersangkutan," kata Djarot melalui keterangannya, Sabtu (25/7/2020).

"Betapa bahayanya ketika MTQ saja ada dugaan disalahgunakan. Mungkin dengan bergabung ke partai tersebut, yang bersangkutan ingin mencitrakan ‘katakan tidak pada korupsi’ yang pernah menjadi slogan partai tersebut," imbuhnya.

Baca: Keluar dari PDIP, Ahyar Nasution Bakal Diusung PKS dan Demokrat dalam Pilkada Kota Medan

BERITA REKOMENDASI

PDIP, lanjut, Djarot, juga memertimbangkan posisi Kota Medan sebagai satu di antara sentral perekonomian di Sumatera.

Pertimbangan yang komprehensif, strategis dan objektif sesuai harapan rakyat, menjadi landasan keputusan Partai.

PDIP juga membangun dialog dengan Partai koalisi pendukung Pak Joko Widodo (Jokowi).

"Masuknya saudara Akhyar dengan dukungan dari Demokrat dan kemungkinan dari PKS semakin menunjukkan arah kebenaran koalisi pada Pileg 2024 yang akan datang," pungkas Djarot.
 

--


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas