PT KAI Sediakan Layanan Rapid Test Rp 85 Ribu di 12 Stasiun, Khusus Bagi Penumpang Kereta Jarak Jauh
Terkait dengan pandemi Covid-19, PT KAI bersama RNI sediakan rapid test seharga Rp 85 ribu di sejumlah stasiun bagi penumpang kereta jarak jauh.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menyediakan layanan rapid test di stasiun.
Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi PT KAI, @keretaapikita.
Informasi ini telah disampaikan, pada Sabtu (25/7/2020).
Baca: Amankah Lakukan Rapid Test Sendiri Tanpa Bantuan Tenaga Profesional? Ini Penjelasan Dokter
Layanan rapid test itu merupakan bagian dari kerja sama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di masa pandemi Covid-19.
Rapid test Covid-19 yang dilakukan oleh KAI bersama RNI, akan diadakan per Senin (27/7/2020).
Pengecekan akan dilakukan di stasiun bagi penumpang dengan tiket kereta api jarak jauh.
Dalam melakukan pemeriksaan rapid test, para penumpang akan dikenakan biaya sebesar Rp 85.000.
"Sinergi BUMN, KAI dan RNI Hadirkan Layanan Rapid Test di Stasiun
Mulai Senin (27/7) KAI bekerjasama dengan RNI menyediakan layanan Rapid Test Covid-19 seharga Rp85.000 di berbagai stasiun bagi pelanggan yang akan naik Kereta Api Jarak Jauh," tulis akun @keretaapikita.
Layanan rapid test diharapkan dapat memudahkan para penumpang kereta api perjalanan jauh.
Di mana sekarang ini merupakan masa transisi menuju kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Mulai Hari Ini Rapid Test Covid-19 Bisa Dilakukan di Stasiun, Berikut Syarat dan Biayanya
Baca: Rapid Test yang Dilakukan Persikabo 1973 Merupakan Regulasi yang Diterapkan PSSI
Menurut informasi yang dihimpun, rapid test akan tersedia di 12 stasiun besar di Pulau Jawa.
Yakni Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, dan Cirebon.
Kemudian ada Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, hingga Solo Balapan.
Serta Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan Malang.
Untuk pelayanan rapid test akan tersedua sejak pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB.
"Layanan ini disediakan untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan yang akan menggunakan kereta api di masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Layanan Rapid Test akan tersedia di 12 stasiun, dengan jam pelayanan mulai pukul 07.00 s.d 19.00.
Adapun ke-12 stasiun tersebut ialah Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan Malang," terang akun @keretaapikita.
Meski demikian, layanan rapid test di tahap awal baru tersedia di satu stasiun.
Yaitu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat yang dimulai Senin (27/7/2020).
Baca: Luhut: Rapid Test Buatan Lokal Cukup Bayar Rp 75.000
Baca: Dokter Reisa: Rapid Test Masih Dibutuhkan
Sedangkan bagi stasiun lain pelayanan rapid test akan disediakan secara bertahap.
Penumpang yang mendapatkan layanan ini diharuskan memiliki kode booking tiket kereta api jarak jauh.
"Pada tahap awal, layanan ini baru tersedia di Stasiun Pasar Senen mulai Senin, 27 Juli.
Sedangkan untuk stasiun lainnya secara bertahap akan menyediakan layanan Rapid Test tersebut.
Pelanggan yang berhak melakukan Rapid Test di stasiun ini diharuskan memiliki kode booking tiket KA Jarak Jauh," jelas akun @keretaapikita.
Kemudian di unggahan yang lain, pihak PT KAI menjelaskan terkait pelayanan rapid test.
Bagi penumpang perjalanan jarak jauh, diimbau untuk datang lebih awal di stasiun.
Hal tersebut diperuntukkan agar penumpang bisa mengikuti layanan rapid test terlebih dahulu.
Penumpang yang akan jalani rapid test diharap datang 30 menit sebelum keberangkatan.
"Nah untuk kamu yang akan menggunakan layanan Rapid Test di stasiun, KAI mengimbau untuk datang ke stasiun 30 menit sebelum keberangkatan KA," tulis akun @keretaapikita.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengungkapkan rapid test merupakan upaya peningkatan pelayanan Kereta Api Indonesia.
Khususnya dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada moda keretapi di tengah pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, Didiek juga berharap mobilitas masyarakat bisa lebih meningkat.
Baca: Rencana Pembukaan Tempat Hiburan Malam, Pemprov DKI Usul Ada Rapid Test On The Spot
Serta memilih kereta api sebagai moda transportasi yang aman dan nyaman.
"Dengan hadirnya layanan ini, diharapkan mobilitas masyarakat dapat meningkat," ungkap Didiek diberitakan Kompas.com.
"Tetap menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan seluruh pelanggannya sehat sampai di tujuan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada, Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)