POPULER NASIONAL Putera Sampoerna di POP Kemendikbud | Jokowi Didesak Copot BG | 59 Kantor Terpapar
Inilah berita-berta populer nasional dalam kurun waktu sehari terakhir, mulai kaitan Putera Sampoerna Foundation di POP, Jokowi didesak copot BG
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita-berta populer nasional dalam kurun waktu sehari terakhir.
Berita populer atau artikel yang banyak dibaca di kanal nasional terangkum dalam berita ini.
Mulai dari kaitan Putera Sampoerna Foundation dalam program Kemendikbud.
Presiden Joko Widodo didesak berhentikan Budi Gunawan atas kasus Djoko Tjandra.
59 kantor di Jakarta terpapar Covid-19.
Hingga berita mulai 1 Agustus kibarkan bendera Merah Putih.
1. Putera Sampoerna Foundation di POP Kemendikbud
Berita pertama datang dari kaitan Putera Sampoerna Foundation dalam POP Kemendikbud.
Baca: POPULER Internasional: Kemunculan Kasus Baru Covid-19 di Vietnam | Konsulat AS di Chengdu Ditutup
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyatakan Putera Sampoerna Foundation bersama Tanoto Foundation dipastikan menggunakan skema pembiayaan mandiri untuk mendukung Program Organisasi Penggerak (POP).
Dengan demikian, kedua yayasan yang selama ini bergerak di bidang pendidikan tersebut tidak memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Berdasarkan masukan berbagai pihak, kami menyarankan Putera Sampoerna Foundation juga dapat menggunakan pembiayaan mandiri tanpa dana APBN dalam Program Organisasi Penggerak dan mereka menyambut baik saran tersebut."
"Harapan kami ini akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan, dan isu kelayakan hibah yang sekarang dapat dialihkan kepada organisasi yang lebih membutuhkan,” kata Nadiem di Jakarta, Senin (27/7/2020).
Mendikbud berharap organisasi penggerak seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang selama ini sudah menjadi mitra strategis pemerintah dan berjasa besar di dunia pendidikan – bahkan jauh sebelum negara ini berdiri, dapat kembali bergabung dalam POP.
"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna," ujar Mendikbud.