Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anji Sapa Prof, Saat Wawancara Soal Obat Covid-19, Hadi Pranoto Akui Bukan Dokter dan Profesor

Dalam wawancara berdurasi lebih dari 30 menit itu, Anji juga beberapa kali menyapa Hadi Pranoto dengan panggilan "Prof" (profesor) dan "Dok" (dokter).

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Anji Sapa Prof, Saat Wawancara Soal Obat Covid-19, Hadi Pranoto Akui Bukan Dokter dan Profesor
Instagram/duniamanji
Profesor Hadi Pranoto Klaim antibodi Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Hadi Pranoto mendadak tenar di jagat maya, usai  wawancaranya dengan musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji terkait penemuan obat yang diklaimnya bisa mencegah dan menyembuhkan Covid-19.

Video wawancara itu sempat diunggah di kanal Youtube milik Anji, namun kemudian dihapus oleh pihak
Youtube.

Dalam wawancara berdurasi lebih dari 30 menit itu, Anji juga beberapa kali menyapa Hadi Pranoto dengan panggilan "Prof" (profesor) dan "Dok" (dokter).

Rupanya hal inilah yang makin menambah kontroversi wawancara tersebut.

Banyak yang meragukan gelar “profesor” dan “dokter” yang dimiliki Hadi itu.

Apalagi setelah dilacak di direktori Google Scholar dan Scopus, tak satupun ditemukan jejak jurnal ilmiah karya Hadi.

Wakil Ketua Umum PB IDI, dr. Slamet Budiarto, juga mengaku telah mengecek nama Hadi dalam daftar database anggota IDI.

Berita Rekomendasi

Hasilnya, ia tak menemukan nama yang bersangkutan. Karena itu Slamet menuding Hadi telah melakukan kebohongan publik.

Ia lantas meminta pihak kepolisian turun tangan.

Baca: Anji: yang Harus Minta Maaf Pak Hadi Pranoto

Baca: Mengaku Lulusan IPB, Ternyata Nama Hadi Pranoto yang Tertera di Dikti Beda Orang, Bukan yang Viral

Hadi Pranoto sosok yang klaim temukan obat Covid-19 menggelar jumpa pers di Rumah Makan Leuit Ageung, Bogor Barat, Kota Bogor, Senin (3/8/2020).
Hadi Pranoto sosok yang klaim temukan obat Covid-19 menggelar jumpa pers di Rumah Makan Leuit Ageung, Bogor Barat, Kota Bogor, Senin (3/8/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

"Dicari nggak ada. Penegak hukum harus turun tangan. (Pernyataannya) membahayakan masyarakat,” ujarnya.

Terkait hal itu, Hadi menanggapinya dengan santai. Kepada Tribunnews.com, ia  mengaku dirinya memang bukan dokter. Sehingga jika namanya dicari di database IDI, memang tidak akan ditemukan.

"Untuk masalah IDI saya memang bukan dokter. Di databasenya IDI pasti tidak ada. Karena saya bukan dokter, tidak ada keterikatan saya dengan IDI. Saya adalah tim riset yang melakukan penelitian untuk emergency kemanusiaan COVID-19 ini,” kata Hadi, Senin (3/8/2020).

Adapun mengenai gelar profesornya yang yang juga diragukan dan banyak dipertanyakan oleh masyarakat dan ilmuwan, Hadi menegaskan dia tidak pernah melabeli dirinya sebagai seorang profesor.

Ia mengatakan, dirinya hanya seorang tim riset yang meneliti obat herbal antibodi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas