KBRI Imbau WNI Tak Dekati Lokasi Ledakan di Beirut
KBRI Beirut meminta WNI tetap waspada dan menjauhi lokasi ledakan yang mengguncang pelabuhan kota Selasa petang lalu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - KBRI Beirut meminta WNI tetap waspada dan menjauhi lokasi ledakan yang mengguncang pelabuhan kota Selasa petang lalu.
"Upayakan untuk berada dalam rumah atau tempat aman dan menaati aturan setempat," demikian pengumuman resmi KBRI Beirut yang dikutip Tribun, Kamis (6/8/2020).
Jika WNI harus melakukan kegiatan di luar rumah, dianjurkan untuk mengenakan masker.
Penggunaan masker diharapkan dapat mengurangi potensi gangguan kesehatan yang ditimbulkan karena kualitas udara yang buruk setelah ledakan gudang penyimpanan amunisi itu.
Baca: Kunjungi Beirut, Presiden Perancis Emmanuel Macron Janji Akan Mobilisasi Bantuan Untuk Lebanon
"Menggunakan masker apabila memiliki akses terhadap udara luar mengingat bahan yang meledak merupakan bahan kimia dan memiliki potensi risiko terhadap kesehatan," lanjut pengumuman itu.
Jika dalam keadaan darurat, WNI yang memerlukan bantuan dan perlindungan dapat menghubungu nomor +961 5 924 676 (Telp) atau +961 70817 310.
Baca: Dua Personel TNI Anggota Satgas Kontingen Garuda Bantu Penanganan Ledakan di Beirut
Diketahui, ledakan besar terjadi pada Selasa (4/8) petang di Port of Beirut, Lebanon.
Media lokal menyebut, sumber ledakan berasal dari 2.750 ton Ammonium Nitrate yang disimpan di gudang pelabuhan.
Informasi terbaru total korban tewas akibat ledakan tersebut mencapai 137 jiwa.
Kurang lebih 5.000 orang dilaporkan terluka pasca ledakan dahsyat tersebut.
Baca: Pemerintah Lebanon Menduga Bom Mengambang yang Sebabkan Ledakan Kembar di Beirut
Baca: Kisah Haru Suster Berusaha Selamatkan 3 Bayi Saat Terjadi Ledakan Beirut
Pihak berwenang memperkirakan jumlah korban akibat ledakan akan meningkat.
Hingga saat ini para penyelidik Lebanon masih mendalami penyebab ledakan mematikan tersebut.
Mereka berfokus pada kemungkinan kelalaian dalam menyimpan ribuan ton pupuk d gudang pelabuhan yang berada di tepi laut.