Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perayaan Harteknas 2020, Wapres Dorong Masyarakat Sadar Pentingnya Budaya Iptek dan Inovasi

Peran teknologi dan inovasi, dikatakan Ma'ruf, menjadi semakin diperlukan dalam situasi saat ini.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Perayaan Harteknas 2020, Wapres Dorong Masyarakat Sadar Pentingnya Budaya Iptek dan Inovasi
Dokumentasi setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong dengan perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2020, masyarakat semakin sadar akan budaya iptek dan inovasi dalam kehidupan sehari-hari.

"Terutama pada saat pandemi Covid-19, dimana diperlukan inovasi-inovasi baru untuk menjawab tantangan yang ada. Saat ini diperlukan inovasi-inovasi baru dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Saya berharap melalui acara ini dapat mendorong budaya inovasi masyarakat Indonesia," kata Ma'ruf dalam sambutannya melalui video konferensi, Senin (10/8/2020).

Peran teknologi dan inovasi, dikatakan Ma'ruf, menjadi semakin diperlukan dalam situasi saat ini.

Menurut Data Global Innovation Index (GII) 2019, Ma'ruf mengatakan peringkat Indonesia berada di posisi 85 dari 129 negara di dunia.

Baca: Stafsus Presiden: Indonesia Bisa Terhindar dari Resesi 

"Sedangkan posisi Indonesia di ASEAN, peringkat inovasinya ada di posisi kedua terendah di atas Kamboja. Bandingkan dengan Singapura (peringkat ke-8) dan Malaysia (peringkat ke-35) yang ekonominya berbanding lurus dengan budaya inovasinya," ujarnya. 

Padahal, dari catatanya, Indonesia mempunyai alokasi anggaran lebih besar ($2,130.3M) dibanding Vietnam, tetapi jumlah sumber daya peneliti Indonesia hanya 89 orang/1 juta penduduk, dibandingkan Vietnam jumlah peneliti 673/1 juta penduduk.

"Di samping itu, alokasi anggaran R&D Indonesia terbesar dari pemerintah (40%), sedangkan alokasi anggaran R&D Vietnam terbesar dari sektor industri (52%)," katanya.

Berita Rekomendasi

Ma'ruf menegaskan telah banyak inovasi yang dihasilkan oleh anak bangsa, tetapi hanya sedikit yang dapat dikomersialkan atau dipasarkan.

"Jika inovasi tidak dapat dikomersialkan, maka inovasi tersebut kurang bermakna bagi bangsa ini," katanya.

"Inovasi memang tidaklah mudah, banyak tahapan yang harus dilewati sebelum inovasi tersebut dapat dikomersialkan atau dipasarkan," ujarnya.

Dirinya pun ingin agar peneliti menghasilkan semakin inovasi-inovasi baru.

"Trutama dalam pencegahan dan pengobatan wabah Covid-19. Selain itu juga, saya memberikan apresiasi kepada peneliti dan inovator yang telah berusaha dan terus berusaha dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas