Menteri Nadiem Akui Belajar Jarak Jauh Tidak Optima, Tanpa Tatap Muka Turunkan Kualitas
Mendikbud Nadiem Makarim mengakui metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi covid-19, menurunkan kualitas pembelajaran.
Editor: Anita K Wardhani

Kemendikbud mengizinkan praktik secara langsung di sekolah SMK selama masa pandemi corona ini.
"Ikut tatap muka harus berjarak dan sesuai protokol kesehatan," ujar Bakrun.
Bakrun mengatakan kaidah physical distancing wajib diterapkan oleh SMK dengan membagi sistem rotasi dalam pelajaran praktik.
Menurut Bakrun, SMK dapat menggunakan sistem ganjil genap dalam menentukan siswa yang menjalankan
pelajaran praktik di sekolah.
"Bisa jadi masuknya yang nomor ganjil, masuk tanggal ganjil, nomor genap masuk
tanggal genap," ucap Bakrun.
Meski begitu, Bakrun menegaskan Kemendikbud memberikan kebebasan bagi sekolah menentukan skema pembelajaran.
Sekolah bebas menentukan skema pembelajaran selama sesuai dengan protokol kesehatan.
"Tapi yang mengatur sekolah. Jadi kita memberi kebebasan, tapi sesuai protokol
kesehatan," kata Bakrun.

Minimnya Pemanfaatan Teknologi Daring
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan pandemi Covid-19 mendorong penggunaan teknologi daring dalam proses perkuliahan. Nizam mengatakan sebelumnya dalam 20 tahun terakhir pemanfaatan teknologi daring untuk perkuliahan masih sangat minim.
"Selama 20 tahun upaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, nyatanya hanya
sedikit sekali perguruan tinggi yang menggunakan teknologi," ucap Nizam.
Menurut Nizam, pandemi mendorong penggunaan teknologi daring secara masif oleh
perguruan tinggi. "Ternyata akibat pandemi, justru pelaksanaan pembelajaran daring
mendadak dilakukan dalam waktu singkat," kata Nizam.
Dirinya berharap kebiasaan ini terus dipertahankan selama masa pandemi corona ini.
Masa pandemi Covid-19, menurut Nizam juga dapat menghasilkan banyaknya inovasi
dari perguruan tinggi.
"Spirit ini patut dipertahankan dan dijaga di pandemi ini. Lompatan di berbagai hal, baik
transformasi digital dan menciptakan inovasi teknologi pembelajaran," pungkas Nizam.
(tribun network/fah/wly)