Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dalami Korupsi di Kota Banjar, KPK Selisik Usaha Keluarga Wali Kota Ade Uu Sukaesih

Diperiksa tim penyidik KPK pada Rabu (12/8/2020), Ade berusaha diselisik mengenai usaha yang dikerjakan oleh keluarganya.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dalami Korupsi di Kota Banjar, KPK Selisik Usaha Keluarga Wali Kota Ade Uu Sukaesih
/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
PILWALKOT BANJAR 2013 - Calon wali kota Banjar nomor urut 4 Ade UU Sukaesih (kanan) bersama suaminya yang juga Wali Kota Bandung Herman Sutrisno menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Banjar 2013 di TPS 04, Lingkungan Cibulan, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Rabu (28/8). Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan Lingkar Survai Indonesia (LSI), hasil sementara perolehan suara Pilwalkot Banjar 2013 menempatkan pasangan dengan nomor urut 4 Ade UU Sukaesih dan Darmadji Prawirasetia memperoleh suara terbanyak dengan 67,48 persen suara, disusul pasangan nomor urut 1 Maman Suryaman-wawan Ruswandi dengan perolehan 17,61 persen, nomor urut 5 Akhmad Dimyati-Muin Abdurrochhim 8,82 persen, nomor urut 3 Herli Rusli Suyatin-Wawan Gunawan 4,27 persen, dan terakhir pasangan nomor urut 2 Judasah-Shoddiq dengan perolehan 1,83 persen suara. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami penyidikan kasus dugaan korupsi terkait proyek pekerjaan infrastruktur pada Dinas PUPR Kota Banjar Tahun Anggaran 2012 sampai 2017, lewat Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih.

Diperiksa tim penyidik KPK pada Rabu (12/8/2020), Ade berusaha diselisik mengenai usaha yang dikerjakan oleh keluarganya.

"Ade Uu Sukaesih, penyidik mengkonfirmasi kepada yang bersangkutan beberapa hal antara lain terkait mengenai kegiatan usaha yang dikerjakan oleh pihak keluarga saksi," ungkap Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (13/8/2020).

Selain memeriksa Ade kemarin, tim penyidik juga memeriksa dua orang lainnya, Kepala DPPKAD Kota Banjar 2011-2016 sekaligus Plt Sekda 2017 Yuyung Mulyasungkawa, dan Direktur PT Cahaya Kristal Putra Dadang Alamsyah.

Kepada Yuyung, penyidik berusaha menggali keterangannya terkait dengan tugas dan peran Yuyung saat menjabat sebagai Kepala DPPKAD Kota Banjar.

Baca: Usut Korupsi di Dinas PUPR, KPK Periksa Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih

"Serta mengkonfirmasi perihal pengetahuan saksi tentang adanya kedekatan saksi dengan para pejabat di Pemerintah Kota Banjar," beber Ali.

Berita Rekomendasi

Sementara dari saksi Dadang, KPK menggali pengetahuan Dadang terkait proyek-proyek yang dilaksanakan oleh Dinas PUPR Kota Banjar

"Dan juga dikonfirmasi mengenai pihak-pihak siapa saja yang mengerjakan proyek tersebut," kata Ali.

Ali mengatakan bahwa keterangan para saksi selengkapnya sudah tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibuat dihadapan penyidik KPK.

"Dan saat ini tidak bisa kami sampaikan secara detail karena tentu pada saatnya keterangan para saksi tersebut akan disampaikan seluruhnya dalam persidangan yang terbuka untuk umum," ujarnya.

Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Acep Purnama dan Muhammad Ridho Suganda dan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih dan Nana Suryana mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (4/12/2018). Dalam sambutannya Ridwan Kamil berpesan kepada kedua pasangan kepala daerah yang baru ini, setelah pelantikan ini segera banyar rasa kepercayaan rakyat dengan bekerja penuh amanah, istiqomah, dan bawalah perubahan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Acep Purnama dan Muhammad Ridho Suganda dan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih dan Nana Suryana mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (4/12/2018). Dalam sambutannya Ridwan Kamil berpesan kepada kedua pasangan kepala daerah yang baru ini, setelah pelantikan ini segera banyar rasa kepercayaan rakyat dengan bekerja penuh amanah, istiqomah, dan bawalah perubahan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Kendati sudah menjadwalkan sejumlah pemeriksaan saksi, KPK belum terbuka siapa yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam sengkarut korupsi proyek infrastruktur pada Dinas PUPR Kota Banjar tahun anggaran 2012-2017.


Ali berjanji, tidak lama lagi bakal mengumumkan seorang yang sudah menyandang status tersangka dalam perkara tersebut.

"KPK masih akan terus melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi yang lain. Namun demikian untuk kontruksi perkara dan siapa pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka akan kami sampaikan nanti pada waktunya," kata Ali.

Sebelumnya, KPK mengaku tengah melakukan penyidikan terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek pekerjaan infrastruktur pada Dinas PUPR Kota Banjar tahun 2012-2017.

Baca: Penyidik KPK Temukan Dugaan Aliran Uang Panas Proyek PUPR kepada Sejumlah Pejabat Kota Banjar

Penyidik KPK pun telah melakukan penggeledahan di tiga lokasi yang berada di Kota Banjar.

"Melakukan penggeledahan di tiga lokasi yang berada di Kota Banjar, di antaranya rumah kepala dinas PUPR Kota Banjar di Ciamis, Jawa Barat," kata Ali dalam keterangannya, Minggu (12/7/2020) malam.

Dalam penggeledahan tersebut, tim penyidik mengamankan sejumlah uang dan beberapa dokumen berupa surat-surat yang terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi serta barang bukti elektronik.

"Uang yang diamankan akan dihitung dan dikonfirmasi dengan pihak-pihak lain," kata Ali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas