Momentum Seluruh Warga Bangsa Bersatu Lawan Pandemi Covid-19
Semua kalangan berupaya mencari cara melawan pandemi, termasuk mencari obat dan dan vaksin Covid-19
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana perayaan HUT ke-75 RI berbeda dari tahun sebelumnya.
Masyarakat dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang membuat pola hidup berubah. Dalam situasi pandemi Covid-19, masyarakat mendapatkan tantangan besar.
Isu kesehatan semakin disorot dan momen HUT ke-75 RI, belum lagi berdampak pada ekonomi masyarakat yang hampir ke jurang resesi.
Karena itu, sudah sepatutnya pada HUT ke-75 RI menjadi momentum mempersatukan bangsa untuk melawan pandemi Covid-19.
Semua kalangan berupaya mencari cara melawan pandemi, termasuk mencari obat dan dan vaksin Covid-19.
Bagi Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said, dalam perayaan Hari Kemerdekaan selalu menjadi momen penting mengingat kembali cita-cita kemerdekaan. Apalagi setiap negara sama-sama berjuang melawan pandemi Covid-19 dan Indonesia harus menunjukkan jati dirinya.
"Menjadi bangsa merdeka adalah jalan menuju bangsa yang cerdas, yang sehat, yang sejahtera dan dihormati warga dunia," kata Sudirman saat dihubungi, baru-baru ini.
Baca: Obat Covid-19 Racikan Unair Berhasil Sembuhkan 754 Pasien Positif, Kini Tinggal Tunggu Izin Edar
Momen HUT ke-75 RI, lanjut Sudirman, jadi momen yang tepat untuk menyatukan bangsa.
Masyarakat harus kompak melawan pandemi Covid-19 dengan mengubah pola hidup sehat.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang lengah dalam menghadapi situasi baru ini. Menghadapi wabah Covid-19, bukan sendiri-sendiri, tetapi harus bersatu melawan virus corona.
"Maka tepat rasanya menjadikan momentum 17 Agustus untuk menyatukan berbagai potensi," tambahnya.
Sosiolog Imam Prasodjo membagikan renungan 17 Agustus di tengah wabah Covid-19.
Dia mengatakan,
Indonesia mendapatkan tantangan yang belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.
Baca: PMI: Protokol Kesehatan Penting Bagi Jurnalis Saat Meliput di Lapangan
"Maka kita secara kolektif sebagai bangsa kita tidak tahu siapa diri kita dalam menghadapi situasi seperti ini. Harusnya ada banyak tokoh mengimbau dan mengingatkan, kita sekarang menghadapi sebuah krisis yang tidak terjadi dalam sejarah," ucapnya.