2 Aksi KAMI yang Berbeda, Din Syamsuddin Minta Massanya Tak Terprovokasi
Aksi ini memiliki tagline Kemerdekaan Menuju Gerbang Emas Rakyat yang Sejahtera Adil dan Makmur.
Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menggelar deklarasi di Tugu Proklamasi (Tuprok) di Jalan Proklamasi, Selasa (18/08/2020).
Aksi ini memiliki tagline Kemerdekaan Menuju Gerbang Emas Rakyat yang Sejahtera Adil dan Makmur.
Di waktu yang sama dan di Jalan Proklamasi, Kesatuan Aksi Milenial Indonesia (KAMI) juga berunjuk rasa.
Kesatuan Aksi Milenial Indonesia dilakukan di luar Tugu Proklamasi tepatnya di depan gedung Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI Pragati Wira Anggini (IKKT), Jalan Proklamasi, Nomor 33.
Baca: FAKTA Deklarasi KAMI: Dihadiri Amien Rais hingga Gatot Nurmantyo, Bantah Berpolitik Praktis
Aksi tersebut memiliki tagline KAMI Menolak Gerakan Politik KAMI di tengah Pandemi Covid-19.
Kedua KAMI yang berbeda pendapat tersebut saling menyuarakan aspirasinya dan tetap dalam pengawasan aparat kepolisian.
Suasana sempat memanas, beberapa massa aksi KAMI yang ada di dalam Tugu Proklamasi sempat tidak menerima kehadiran KAMI lainnya serta meminta polisi mengusir mereka.
Kemudian Din Syamsudin saat menyampaikan arahannya sebagai salah satu Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia.
Baca: Din Syamsuddin Tegaskan KAMI Sebagai Gerakan Moral
Dirinya meminta massanya yang berada di Tugu Proklamasi tidak segera terprovokasi.
"Saya mohon betul khusus hari ini mungkin ada yang mengacau, ada yang ingin menghasut maka jangan terhasut," ucap Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2005-2015 itu.
Ia meminta massanya tidak terprovokasi dan jangan satu melemparkan satu kerikil pun serta tidak megucapkan kalimat kebencian.
"Ketika ada di tengah jalan ada yang ingin menghasut kita, kita balas merdeka. Ucapkanlah sesuai ajaran agama semoga anda mendapatkan keselamatan dari Allah SWT," ucap Din Syamsudin.
Massa KAMI yang ada di dalam Tugu Proklamasi itu kemudian menanggapi arahan presidiumnya dengan berseru Allahu Akbar.
Kedua kubu aksi KAMI yang berbeda di Jalan Proklamasi ini membuat kemacetan panjang dari arah Jalan Matraman, Jakarta Timur dan dari Fly Over Jalan Pramuka.
Sedangkan aksi KAMI di luar Tugu Proklamasi tetap menyuarakan poin-poin aspirasi mereka dengan massa yang lebih sedikit sehingga dapat menerapkan jaga jarak.
Orator dari kubu KAMI itu mengatakan jika ingin menyelamatkan Indonesia maka diharapkan untuk mendukung pemerintah saat ini.
Kemudian ia juga mempertanyakan mengapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan aksi KAMI di Tugu Proklamasi dengan massa yang sangat banyak di tengah pandemi Covid-19.
Ia khawatir akan ada kluster Covid-19 di aksi KAMI di Tugu Proklamasi.
Suasana yang sempat memanas dari kedua kubu akhirnya kembali kondusif dengan kontrol dari aparat kepolisian yang membatasi kedua kubu KAMI itu.