Benarkah Angka Nol Kecil dalam Uang Baru Rp 75 Ribu Berkaitan dengan Redenominasi? Ini Tanggapan BI
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menanggapi terkait redenominasi yang dikaitkan dalam uang pecahan baru Rp 75 ribu.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Uang edisi khusus senilai Rp 75 ribu yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI masih menjadi sorotan.
Seperti makna dan desain khusus uang Rp 75 ribu ini hingga viralnya uang tersebut yang dijual hingga puluhan juta rupiah.
Yang juga menjadi sorotan, desain tiga angka nol yang dicetak lebih kecil dibanding angka 75 pun menimbulkan pertanyaan.
Bahkan, banyak masyarakat menilai angka tersebut dikaitkan dengan rencana redenominasi yang akan dilakukan BI.
Baca: Makna Desain Uang Baru Rp 75 Ribu, dari Bung Karno hingga Satelit Merah Putih
Benarkah anggapan masyarakat tersebut?
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menjawab anggapan masyarakat terkait redenominasi.
Ia menegaskan, pengeluaran uang yang memperingati Kemerdekaan RI ke-75 tahun ini tidak berkaitan dengan rencana redenominasi.
Sebab, rencana redenominasi akan diberlakukan ketika perekonomian Indonesia tidak terguncang seperti sekarang.
"Redenominasi ada tujuan tertentu, bagaimana efisiensi dari tulisan dalam digit."
"Tentu saja kita akan berlakukan pada saat perekonomian dan kondisi yang pas," ujar Rosamaya video conference Taklimat Media Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI, Selasa (18/8/2020).
Baca: Pendapat Ekonom Tentang Pencetakan Uang Baru Rp 75 Ribu Senilai Rp 5,62 Triliun
Menurut Rosmaya, pencetakan uang Rp 75 ribu sudah menjadi agenda BI sejak 2018 dan tidak berkaitan dengan redenominasi.
"Ada satu tim lagi yang akan terus mengikuti (perkembangan redenominasi), ada step-stepnya lagi."
"Saya tidak bisa mengatakan, ini berbeda tujuannya, ini adalah bagian dari percetakan uang di tahun 2020," papar Rosmaya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan asal-usul mengapa tiga angka nol dicetak lebih kecil.