Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Liputan Khusus Rumah Rengasdengklok (1): Tempat Bersejarah Berusia 100 Tahun

Butuh waktu setidaknya 2 jam dari Jakarta untuk sampai di Rengasdengklok, Jawa Barat, tempat penculikan Bung Karno dan Bung Hatta.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Liputan Khusus Rumah Rengasdengklok (1): Tempat Bersejarah Berusia 100 Tahun
Tribunnews/Irwan Rismawan
Suasana Rumah Sejarah Rengasdengklok atau rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Minggu (16/8/2020). Rumah milik Djiauw Kie Siong tersebut dahulunya menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh kelompok pemuda untuk tujuan mempercepat Proklamasi Kemerdekaan RI. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Rengasdengklok terngiang melalui buku-buku sejarah saat sekolah, sebagai tempat di mana pendiri bangsa ini, Soekarno dan Hatta 'diculik' oleh Kelompok Menteng 31 tepat sehari sebelum negara ini merdeka 75 tahun silam.

Butuh waktu setidaknya 2 jam dari Jakarta untuk sampai di Rengasdengklok, Jawa Barat, tempat penculikan Bung Karno dan Bung Hatta.

Tepatnya di rumah seorang petani keturunan Tionghoa Djiaw Kie Siong. Untuk menuju ke sana kita harus melewati jalan panjang dengan pemandangan sawah di kedua sisi jalan dan gang-gang sempit sebelum sampai tujuan.

Rumah Rengasdengklok berlokasi 81 km dari kota Jakarta. Lokasi Rumah Rengasdengklok berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan No.33, R. Dengklok Utara, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Rumah Rengasdengklok sekarang masih ada dan menjadi salah satu saksi sejarah menuju kemerdekaan Indonesia. Di rumah inilah, para pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945 namun ditolak oleh keduanya.
Rumah Rengasdengklok berlokasi 81 km dari kota Jakarta. Lokasi Rumah Rengasdengklok berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan No.33, R. Dengklok Utara, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Rumah Rengasdengklok sekarang masih ada dan menjadi salah satu saksi sejarah menuju kemerdekaan Indonesia. Di rumah inilah, para pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945 namun ditolak oleh keduanya. ((idschool.net))

Baca: Hormati Jasa Pahlawan, Kemensos Gelar dan ikuti Rangkaian Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-75

Dulu tak banyak orang tahu di mana Rengasdengklok. Kini, kita bisa mencarinya dengan mudah mengikuti aplikasi penunjuk jalan.

Rumah Djiaw berwarna hijau. Di dekat rumah terlihat berbagai gambar tokoh yang terlibat Peristiwa Rengasdengklok seperti Sukarno, Hatta, Wikana, Chaerul Saleh, dan Achmad Soebarjo.

Di dalam rumah terpajang sejumlah foto dan perabotan yang pernah digunakan Sukarno dan Hatta seperti tempat tidur, meja, dan kursi.

Dulu Rumah Djiaw Kie Siong berada tepat di sisi tanggul Sungai Citarum. Lokasinya yang tersembunyi, menjadi alasan dijadikannya rumah ini, tempat 'penculikan' Bung Karno dan Bung Hatta.

Berita Rekomendasi

"Dulu mau ke sana tidak ada jalan. Kalau di darat kan Jepang masih patroli. Karena di sisi Sungai Citarum seandainya ada apa-apa bisa naik perahu," ujar Bu Yanto Djuhari (71), cucu dari Djiaw Kie Siong kepada Tribun Minggu (16/8). 

Suasana Rumah Sejarah Rengasdengklok atau rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Minggu (16/8/2020). Rumah milik Djiauw Kie Siong tersebut dahulunya menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh kelompok pemuda untuk tujuan mempercepat Proklamasi Kemerdekaan RI. Tribunnews/Irwan Rismawan
Suasana Rumah Sejarah Rengasdengklok atau rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Minggu (16/8/2020). Rumah milik Djiauw Kie Siong tersebut dahulunya menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh kelompok pemuda untuk tujuan mempercepat Proklamasi Kemerdekaan RI. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca: Anggota DPR: Kemerdekaan Kita Hari Ini Adalah Berjuang untuk Bebas dari Covid-19

Yanto bercerita bangunan rumah Djiaw Kie Siong sudah bergeser dari posisi aslinya. Banjir jadi penyebabnya, lantaran waduk Jatiluhur belum selesai dibangun.

Posisi rumah asli saat ini sudah terendam air. Namun, pada 1957 menurut cerita Yanto, bangunan rumah dipindahkan sekira 20 meter dari tempat asal.

"Rumahnya tahun 1957 sama si Kakek (Djiaw Kie Siong) dicopot di sana, pindah ke sini. Kalau sekarang tanah yang di sana sudah jadi sungai. Kalau tidak dipindah bangunannya habis kegusur air," tutur Yanto.

Rumah Djiaw Kie Siong dibangun sejak 1920. Menurut Yanto, tahun ini umur bangunan rumah tepat berusia 1 abad. "Rumah dibangun 1920. Sejarahnya menjelang kemerdekaan Soekarno-Hatta istilahnya diculik oleh golongan muda," ujarnya.

Berdasarkan cerita yang didapat dari Djiaw, ucap Yanto, Soekarno dan Hatto ke rumah -- tempat keduanya diculik di Rengasdengklok -- pada 15 Agustus sore.

"Menginap semalam. Lalu 16 Agustus menaikan bendera di Tugu Pembulatan Tekad sekarang dulu bernama Pos PETA. Sore datang tanggal 15 dapat menginap semalam, rapat untuk perumusan, selesai naik bendera duluan di pembulatan tekad," imbuh Yanto. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas