Ara dan Hasto Puji Yenny Wahid Sebagai Pancasialis Sejati
Yenny hadir dalam acara yang digelar secara virtual ini dan bertindak sebagai Keynote Speaker.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puteri KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang saat ini memimpin The Wahid Institute, Yenny Wahid, merupakan seorang Pancasialis sejati.
Ke-Indonesiaan Yenny Wahid pun tak perlu diragukan lagi.
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait dalam acara malam anugerah TMP Award 2020, Selasa (18/8/2020) malam.
Yenny hadir dalam acara yang digelar secara virtual ini dan bertindak sebagai Keynote Speaker.
"Mbak Yenny ini seorang figur yang tidak diragukan lagi dalam Pancasila dan keindonesiannya, intelektualitas dan ingeritasnya," kata Ara, demikian ia disapa.
Maruarar berterima kasih atas kehadiran Yenny Wahid.
Maruarar juga mengatakan bahwa orang tuanya Sabam Sirait bersahabat baik dengan orang tua Yenny Wahid.
"Dalam acara buka bersama TMP, kita pernah undang tidak generasi hadir, yaitu Ibu Shinta Nuriyah, Yenny Wahid dan anak-anak Yenny Wahid," ungkap Maruarar.
Apresiasi untuk Yenny juga disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang membuka acara.
Kata Hasto, Yenny ini sosok perempuan luar biasa yang punya prinsip dan terus membela kebenaran di jalan Pancasila.
"Mbak Yenny ini termasuk tokoh yang membela pluralisme dan kebhinekaan sebagai bagaian dari identitas keanekaragaman kita yang yang luara biasa. Sosok yang memberikan pencerahan dan terus mencerdaskan kehidupan bansga," ungkap Hasto.
Baca: Maruarar Sirait: Lima Penerima TMP Award 2020 Teruji dengan Dewan Juri yang Berintegritas
Sementara Yenny mengatakan bahwa TMP merupakan organisasi dan tempat untuk melahirkan para pemimpin bangsa. Yenny menjelaskan bahwa ada dua tipe kepemimpinan, yairu formal dan Informal.
Pemimpin formal adalah mereka seperti Presiden, Gubernur hingga kepala desa yang diberikan mandat oleh rakyat untuk membuat kebijakan yang berdampak pada kebaikan masyakarat
Sementara pemimpin informal adalah mereka yang tidak menduduki jabatan strategis namun berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat. Mereka adalah pemimpin agama, aktivis, influencer dan lain-lain.