Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan MPR Soroti Problematika Pendidikan di Tengah Pandemi

Dikatakan Jazilul, pandemi tak hanya memunculkan krisis kesehatan dan ekonomi, namun juga melahirkan darurat pendidikan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pimpinan MPR Soroti Problematika Pendidikan di Tengah Pandemi
Istimewa
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menghadiri Peluncuran Buku Bunga Rampai SDM Unggul, Indonesia Maju di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (19/8/2020).

Dalam pidatonya, ia menyoroti kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah pandemi Covid-19.

Dikatakan Jazilul, pandemi tak hanya memunculkan krisis kesehatan dan ekonomi, namun juga melahirkan darurat pendidikan.

Baca: Wakil Ketua MPR Minta Kemendikbud Perbaiki Akses Pembelajaran Jarak Jauh di Daerah 3T

"Karena dari informasi yang saya terima, hanya 30 persen dari 83 peserta didik yang bisa menikmati pelajaran jarak jauh," ucap Jazilul.

"Nah sekarang di mana belajar anak-anak kita? Ya di rumah. Kalau di rumah orang tua juga sering di rumah sekarang. Orang tua sudah seharusnya menjadi pendidik bagi anak-anaknya. Tidak bisa lagi anak-anaknya dititipkan kepada guru karena antara siswa dan guru tidak bertemu langsung," imbuhnya.

Jazilul melihat lembaga pendidikan di Indonesia telah gagal beradaptasi dengan pandemi.

Berita Rekomendasi

Ia mencontohkan kurikulum yang tidak didesain untuk pandemi, pembelajaran jarak jauh yang kurang efektif karena hanya bisa diakses oleh sebagian peserta didik.

Baca: Selain ke Presiden, KAMI juga Sampaikan 8 Tuntutan ke MPR, DPR dan DPD

"Jadi sebenarnya kurikulum tidak ada, fasilitas jaringan kurang, pulsa tidak ada, ini mau belajar apa? Makanya menurut saya kalau memang dunia pendidikan tidak segera berbenah mengambil kebijakan utamanya untuk membina anak-anak kita, ini akan terjadi lost, utamanya untuk anak-anak SD," ucapnya.

Menurut Jazilul, sudah saatnya semua elemen masyarakat dan para sarjana yang ada di suatu kelurahan, mengabdikan diri membantu perkembangan pendidikan peserta didik.

Begitu pula dengan pemerintah, ia menyarankan pemerintah menyediakan fasilitas kuota internet gratis.

"Setelah ada akses dan jaringan bagus sudah tidak ada alasan lagi. Jangan-jangan tidak bisa operasinya. Kan tidak ada kurikulumnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas