Polemik Kehadiran Dubes Palestina ke Deklarasi KAMI, Berikut Penjelasan Din Syamsuddin
Mantan Ketum PP Muhammadiyah ini mengatakan, telah terjadi kesalahpahaman, di mana Dubes Zuhair tidak membaca detail undangan itu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penggagas Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin angkat bicara terkait undangan deklarasi KAMI yang diberikan kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah ini mengatakan, telah terjadi kesalahpahaman, di mana Dubes Zuhair tidak membaca detail undangan itu.
"Tadi saya sudah menelepon Dubes Palestina. Rupanya ada kesalahpahaman. Beliau (Dubes Zuhair) tidak baca seksama undangan," terang Din saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (19/8/2020).
Baca: 2 Aksi KAMI yang Berbeda, Din Syamsuddin Minta Massanya Tak Terprovokasi
Menurut Din, Dubes Zuhair berkenan hadir lantaran persahabatan diantara keduanya.
"Tapi begitu melihat nama saya, beliau langsung berniat hadir saja karena menganggap saya sahabat (sebagai Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina)," kata dia.
Lebih lanjut Din mengungkap, undangan deklarasi itu tidak hanya dikirimkan kepada Dubes Palestina, melainkan juga ke sejumlah perwakilan negara lain.
Din menyebut, duta besar untuk Amerika Serikat, Inggris, Australia, Russia, Mesir, Saudi Arabia, Palestina, Iran, dan Negara-negara ASEAN.
Baca: Hadiri Deklarasi KAMI, Komisi I DPR Sebut Dubes Palestina Langgar Kaidah-kaidah Diplomatik
"Sebagian menjawab tidak bisa hadir karena tidak berada di tempat, sebagian tidak ada jawaban. Dubes Palestina adalah satu-satunya dubes yang hadir," ungkap dia.
Saat kegiatan berlangsung, ujar Din, Dubes Zuhair hanya hadir di dua acara pertama.
"Beliau hanya hadir di dua acara pertama (Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan dan Hari Konstitusi 18 Agustus," tutur Din.
Klarifikasi Duta Besar Palestina
Kehadiran Dubes Zuhair menuai polemik di jagat maya. Kedutaan Besar Palestina pun memberikan klarifikasi.
Dubes Zuhair menegaskan, kehadirannya bukan untuk tujuan politik tertentu.