Wasekjen PPP Pertanyakan Deklarasi KAMI: Gerakan Moral atau Gerakan Politik
dilihat dari pernyataan yang dilontarkan beberapa deklarator KAMI, bisa disebut sebagai gerakan politik.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mempertanyakan dideklarasikannya Koalisi Aksi Masyarakat Indonesia (KAMI) yang disebut sebagai gerakan moral.
Namun, menurut Baidowi, dilihat dari pernyataan yang dilontarkan beberapa deklarator KAMI, bisa disebut sebagai gerakan politik.
"Itu sebagai sebuah gerakan moral ya bagus bagus saja, namun kalau dilihat dari pernyataan-pernyataannya itu sudah banyak muatan politiknya. Apakah ini gerakan moral atau gerakan politik biarlah masyarakat yang menilai," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Baca: Soal Delapan Tuntutan KAMI, Begini Respon Pimpinan DPR
Baca: Dubes Palestina Hadiri Deklarasi KAMI karena Mengira Acara 17-an
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu mengatakan, bagi PPP di situasi politik saat ini KAMI adalah gerakan moral.
Sebab untuk mengawasi kinerja pemerintah sudah ada lembaga resmi yaitu DPR, dari aspek keuangan ada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengaudit, penindakan korupsi ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Hal-hal seperti itu diatur secara konstitusional dalam konstitusi kita termasuk juga pergantian kekuasaan, mau mengganti rezim dan semacamnya ya lewat pemilu bukan lewat jalan lain," ujarnya.
"Tetapi sebagai sebuah kelompok yang berwadah berhimpun ya tidak ada bedanya dengan kelompok-kelompok lain yang berhimpun," pungkas Baidowi.
Ratusan orang hadir dalam deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat pada Selasa (18/7/2020).
Mantan Ketua PP Muhamadiyah Din Syamsuddin dan selaku deklator KAMI mengatakan, KAMI adalah gerakan moral rakyat Indonesia dari berbagai elemen dan komponen yang berjuang bagi tegaknya kedaulatan negara, terciptanya kesejahteraan rakyat, dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurutnya, KAMI menyampaikan keprihatinan masyarakat terhadap bangsa Indonesia, khususnya terkait ekonomi, politik, sosial budaya, hukum dan HAM.
Adapun tokoh yang tergabung dalam KAMI yaitu Refly Harun, Marwan Batubara, Gatot Nurmantyo, Rachmawati Soekarnoputri, Bachtiar Chamsyah, Rochmat Wahab.
Kemudian, Ahmad Yani, Ichsanudin Norsy, Said Didu, Habib Muhsin Alatas, Rocky Gerung, Laode Kamaluddin, MS Kaban, dan lain-lainnya.