Pesan Muhammadiyah di Tahun Baru Hijriah 1442 H
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan pesan terkait tahun baru Hijriah 1442H.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan pesan terkait tahun baru Hijriah 1442H.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti menyebut Hijrah mengandung tiga pengertian.
Pertama, secara bahasa berarti berpindah dari satu tempat berdomisili ke tempat domisili yang lain.
Kedua, hijrah secara historis berarti berpindahnya Nabi Muhammad dan para sahabat.
Baca: Maruf Amin: Sambut Tahun Baru Hijriah untuk Momentum Perubahan Lebih Baik
Ketiga, hijrah secara spiritual yaitu berhijrah atau meninggalkan semua perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
"Dalam memperingati tahun baru Hijriah ada tiga spirit yang perlu ditransformasikan dalam kehidupan pribadi, sosial, dan budaya," kata Muti dalam keterangannya, Kamis (20/8/2020).
Pertama, secara pribadi hendaknya melakukan hijrah spiritual untuk menjadi manusia yang lebih baik, berubah dari kebiasaan dan tabiat lama yang tidak baik menuju kebiasaan dan amalan yang utama, dari maksiat menuju tobat, taat, dan taqwa.
Baca: Ucapan Serta Doa Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah dalam Bahasa Inggris, Indonesia, dan Arab
"Tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik," tutur dia.
Kedua, secara sosial memperkuat persaudaraan dan persatuan yang sejati dalam masyarakat yang pluralistis sebagaimana persahabatan muhajirin dan anshar. Rasulullah mempersaudarakan pendatang (muhajirin) dengan penduduk aseli (anshar).
Ketiga, secara politik hijrah memberikan pelajaran tentang masyarakat hukum.
Semua warga Madinah terikat dengan Piagam Madinah sebagai undang-undang yang berlaku bagi semua warga Madinah.
Baca: Rincian Promo Big Sale Diskon Tiket 7 Kereta Jarak Jauh dalam Rangka Idul Adha 1441 HIjriah
Nabi Muhammad sebagai kepala negara Madinah membangun masyarakat yang mematuhi hukum dan menegakkan hukum secara adil.
"Makna spiritual, sosial, dan politik hijrah itulah yang sekarang ini sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di tengah pandemi Covid-19, semangat persatuan dan persahabatan yang diwujudkan dalam sikap saling menghormati, tolong menolong, dan gotong royong," ungkap Muti.