Banggar DPR Apresiasi Kegigihan Berbagai Pihak Berupaya Temukan Obat Covid-19
Pandemi Covid-19 telah berkembang sedemikian rupa menjadi awan tebal bagi kesehatan umat manusia di seluruh dunia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPR memberikan dukungan penuh kepada pemerintah atas upaya nyata menemukan obat dan vaksin untuk antisipasi Covid-19, hasil karya anak bangsa.
Obat Covid-19 hasil kerjasama TNI Angkatan Darat, Badan Intelijen Negara (BIN) dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya serta didukung oleh Kimia Farma merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah mendorong upaya pemulihan kesehatan rakyat.
“Saya kira, wajib kita apresiasi kegigihan berbagai pihak dalam menemukan obat dan vaksi di dalam negeri. Ini wujud ikhtiar nyata yang seharusnya patut kita banggakan bersama,” ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah di Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah berkembang sedemikian rupa menjadi awan tebal bagi kesehatan umat manusia di seluruh dunia.
Baca: Soal Efek Samping Obat Covid-19 UNAIR, BPOM Buka Opsi Libatkan Perhimpunan Dokter Paru
Karena itu, upaya bahu membahu dan gotong royong menemukan obat Covid-19 patut didukung oleh segenap anak bangsa.
Sebab bila pandemik ini berlarut-larut maka dunia akan menghadapi ancaman kehancuran ekonomi yang jauh lebih serius, termasuk juga angka kematian di berbagai negara yang kemungkinan akan terus meningkat.
“Begitu beratnya beban kesehatan, social dan ekonomi oleh warga dunia, berbagai negara berpacu dengan waktu menemukan obat dan vaksin untuk mengatasi Covid-19,” tegasnya.
Said mengaku, terdapat pro dan kontra beberapa soal obat dan vaksin covid-19 ini.
Namun alangkah bijaknya jika perbedaan ini diselesaikan melalui mimbar akademik-klinis.
Sebab persengketaan opini para ahli di media massa justru akan menimbulkan ketidakpercayaan publik atas pihak-pihak yang sedang berupaya menemukan obat dan vaksin.
Hal itu sangat kontraproduktif.
“Jadi, jika para ahli menemukan beberapa kelemahan proses dan prosedur akademik-klinis maka alangkah baiknya dibicarakan dan diselesaikan melalui mimbar atau forum yang pas,” tegasnya.
Sejak Covid-19 muncul di Wuhan, Tiongkok akhir tahun lalu, hingga kini telah menjangkiti 22, 57 juta warga dunia. Hal ini mengakibatkan 791 ribu manusia meninggal dunia.
Di Indonesia Covid-19 telah menjangkiti lebih dari 144,9 ribu warga. Bahkan penyakit dengan daya penularan yang tinggi ini menyebabkan 6.346 anak bangsa meninggal dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.