Anis Matta: Saya Bilang ke Presiden Inilah Waktunya Berkolaborasi
Partai Gelombang Rakyat (Gelora) yang dipimpin Anis Matta merupakan pecahan dari Partai Keadilan Sejahter (PKS).
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
![Anis Matta: Saya Bilang ke Presiden Inilah Waktunya Berkolaborasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wawancara-khusus-tribun-network-dengan-anis-matta_20200821_052002.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) yang dipimpin Anis Matta merupakan pecahan dari Partai Keadilan Sejahter (PKS). Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, Sekjen Mahfudz Shiddiq dan Bendahara Umum Achmad Rilyadi, merupakan mantan kader PKS.
Namun Anis Matta menyatakan siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan PKS. Berikut lanjutan petikan wawancara eksklusif dengan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, di kantor Tribun Network, Jakarta, Kamis (20/8).
Baca: Anis Matta: Pemerintah dan Partai Oposisi Sama-sama Bingung
Apa tiga kata yang dapat menggambarkan Partai Gelora?
Pertama adalah representasi, kedua kolaborasi, dan ketiga adalah platform.
Jadi yang dimaksud representasi yaitu partai ini menampung seluruh populasi indonesia, dari semua kelompok agamanya, kelompok etnisnya, profesi, umur, gender, dan seterusnya.
Kolaborasi maksudnya ketika orang berkumpul di partai ini, identitasnya tidak hilang. Kami ingin orang datang dengan identitasnya sendiri namun dapat berkolaborasi. Kolaborasi itu artinya kamu punya apa, saya punya apa, kita olah bersama
Platform, maksudnya kami ingin mengajukan satu platform baru bagi Indonesia yang kita sebut arah baru Indonesia. Tujuan arah baru ini adalah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia
Mengapa menggunakan nama gelombang rakyat, sesuatu yang tidak lazim.
Nah, karena kita ingin membawa Indonesia menjadi kekuatan kelima dunia, rakyat yang harus menjadi pelaku utama sejarahnya. Istilah saya rakyat harus menjadi perawi masa depannya sendiri.
Kita telah melalui dua gelombang. Gelombang pertama yaitu gelombang menjadi Indonesia, pada awal abad ke-20. Saat ketika muncul pergerakan nasional yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda dan Proklamasi 1945.
Baca: Lima Fitur Pemimpin Masa Depan yang akan Dilahirkan Partai Gelora Melalui Lembaga API
Gelombang kedua dimulai dari kemeerdekaan sampai kita membangun negara bangsa yang kuat dan modern. Sedang Arah baru Indonesia merupakan target di gelombang ketiga dalam sejarah kita ini.
Selama 75 tahun sudah cukup membangun pemerintahan yang kuat, sehingga sekarang kita mesti melompat menjadi global leader (pemimpin dunia) supaya grafik sejarah kita naik.
Semua fungsionaris di Partai Gelora sebagian dari PKS, apa ini bentuk kekecewaan terhadap PKS?
Saya tidak ingin menafikan memang kami mengalami konflik, cuma kami mengelola konflik itu tidak seperti di partai-partai lain yang lebih silent (tenang). Saya kemudian mengambil langkah untuk berpisah (dari PKS).
Kalau Anda bertanya apa perbedaan utamanya, Partai Gelora ini lebih Indonesia. Kami partai terbuka sehingga siap berkolaborasi dengan semua pihak.
Apakah juga ada kemungkinan berkolaborasi dengan PKS?
Termasuk, namun belum ada komunikasi yang terlalu intensif. Kami baru silaturahmi dengan Presiden Jokowi dan Ketua MPR, setelah itu baru silaturahmi dengan ketua umum partai-partai.
Kami bisa berkolaborasi dengan PDIP, bagaimana ceritanya tidak bisa dengan PKS. Kami harus bisa berkolaborasi dengan semuanya. Kita harus dewasa dalam berpolitik.
Bagaimana tanggapan Anda terkait munculnya KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) yang kritis terhadap pemerintah?
Pertama sebagai proses check and balance, ini harus kita akomodasi. Karena itu bagian dari demokrasi kita. Kalau ini tidak diakomodasi secara baik, bisa berkembang memicu proses revolusi sosial yang tidak sehat.
Cara mengakomodasinya seperti apa?
Kasih setiap orang kebebasan untuk berekspresi. Tidak perlu ada limitasi, karena mereka juga mengerti konstitusi. Berikan setiap warga negara hak untuk berekspresi secara politik.
Kedua, saya sendiri merasa perbedaan antara partai pemerintah dan oposisi tidak relevan. Karena pemerintahnya bingung, yang oposisinya juga tidak punya solusi.
Pada dasarnya baik pemerintah maupun oposisi sekarang sama bingungnya. Kalau dibilang pemerintah pencapaiannya tidak bagus, ya memang iya dalam situasi seperti. Pak Jokowi ada dalam situasi tidak mudah.
![Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Redaksi Tribun Network, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wawancara-khusus-tribun-network-dengan-anis-matta_20200821_050029.jpg)
Saya bilang ke Pak Presiden, Anda akan menghabiskan periode kedua ini seluruhnya dalam krisis. Jadi ini tidak gampang. Justru yang saya katakan inilah waktunya berkolaborasi.
Kita tidak bisa berkolaborasi kalau tidak memberikan ruang untuk berekspresi. Krisis yang akan kita hadapi ini, bisa jadi jauh lebih besar dari kapasitas pemerintah.
Apakah aktivitas KAMI tidak justru bikin ribet di tengah krisis akibat pandemi?
Melihat isi seruan mereka, menurut saya semua masih dalam batas kewajaran, tidak perlu dirisaukan. Kita tidak boleh kuping tipis, baper, karena masalah ini kompleks. Itu yang saya bilang tadi, krisis ini bisa jadi lebih besar dari kapasitas kita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.