Profil Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Danjen Kopassus yang Dimutasi Jadi Pangdam XVIII Kasuari
Sejak awal kariernya Cantiasa telah berkiprah dalam operasi-operasi berbahaya dan penting dalam sejarah pelibatan TNI dalam mengatasi aksi teror.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kembali melakukan mutasi dan promosi jabatan di lingkungan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier.
Kabidpenum Puspen TNI Letkol Sus Aidil nuga mengatakan mutasi jabatan tersebut juga dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis.
"Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/666/VIII/2020 tanggal 26 Agustus 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 62 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 27 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 13 Pati jajaran TNI Angkatan Laut dan 22 Pati jajaran TNI Angkatan Udara," kata Aidil dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Kamis (27/8/2020).
Satu di antaranya adalah Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang diberi jabatan baru sebagai Panglima Kodam XVIII Kasuari.
Baca: Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiassa Jabat Pangdam XVIII Kasuari
Sejak awal kariernya Cantiasa telah berkiprah dalam operasi-operasi berbahaya dan penting dalam sejarah pelibatan TNI dalam mengatasi aksi teror.
Ketika masih berpangkat Letnan Satu Cantiasa telah diterjunkan dalam operasi pembebasan anggota tim Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma Papua pada 1996.
"Kemudian operasi pembebasan tim Lorentz yang ada di Irian Jaya. Juga sama, bagaimana TNI dilibatkan dalam operasi pembebasan sandera. Dan kebetulan saya juga ikut terjun langsung di sana, ada saat itu, saya masih Letnan Satu," kata Cantiasa dalam tayangan Podcast Puspen TNI yang diunggah di kanal Youtube resmi Puspen TNI pada Senin (17/8/2020).
Selain itu Cantiasa juga pernah diterjunkan dalam operasi pembebasan sandera Anak Buah Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak pada 2011 di Perairan Somalia.
Cantiasa mengatakan ia yang saat itu menjabat sebagai Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor 81) Kopassus turut terlibat merancang operasi pembebasan sandera tersebut.
Saat itu, kata dia, timnya melaksanakan operasi bersama pasukan elit TNI AL yakni Detasemen Jalamangkara.
Menurutnya operasi tersebut adalah operasi yang punya tingkat kesulitan sangat tinggi.
"Pada saat itu saya ikut terlibat merancang bersama Komandan Detasemen Jalamangkara menyiapkan pasukan untuk melaksanakan tugas-tugas ke Somalia. Pada saat itu saya rasakan operasi kita harus rahasia. Memang pada saat itu Pak Presiden memerintahkan kepada Danjen Kopassus yang pada saat itu Bapak Mayjen Lodewick Paulus, kemudian kepada saya Komandan Satuan Antiteror bahwa operasi ini tidak boleh keluar ke mana-mana beritanya. Jadi yang tahu melaksanakan operasi pembebasan hanya kamu (Presiden) dan saya," ungkap Cantiasa.
Cantiasa yang merupakan lulusan terbaik Akmil 1990 juga berpengalaman tugas di Papua yakni sebagai Danrem 173/PVB (Biak) Kodam XVII/Cenderawasih dan Kasdam XVII/Cenderawasih pada 2017.
Kemudian pada 2018 ia menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI hingga ia kemudian menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 2019.