Selain Fokus Pengendalian Dampak Ekonomi, Indonesia Waspadai Krisis Akibat Perubahan Iklim
Ruandha menjelaskan Indonesia mengalami peningkatan bencana yang di dominasi bencana hidrometeorologi sejak tahun 2017 berdasarkan data BNPB.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia memang masih dalam kondisi covid-19, dimana secara global menimbulkan dampak luas di segala aspek, termasuk dari sisi ekonomi.
Namun menurut Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Dirjen PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ruandha Agung Sugardiman perubahan iklim dikala pandemi ini juga perlu menjadi perhatian.
“Indonesia juga harus mengantisipasi dampak perubahan iklim akibat kenaikan suhu global yang bersifat gradual, kumulatif dengan resiko yang meningkat seiring waktu dan berdampak ganda,” kata Ruandha dalam webinar Indonesia Youth Climate Summit (IYCS) 2020, Jumat (28/8/2020).
Baca: Sri Mulyani Sebut Indonesia Dapat Pendanaan Iklim Hijau Melebihi Brasil
Ruandha menjelaskan Indonesia mengalami peningkatan bencana yang di dominasi bencana hidrometeorologi sejak tahun 2017 berdasarkan data BNPB.
“Berdasarkan data BNPB, jumlah bencana meningkat dari 2.372 pada tahun 2017 menjadi 3.824 pada tahun 2019 yang di dominasi bencana hidrometeorologis,” kata Ruandha.
Bencana tersebut menyebabkan kekeringan, banjir, longsor, kenaikan permukaan air laut, dan kebakaran hutan.
“Dampak perubahan iklim ini beresiko pada krisis pangan, krisis air, krisis energi serta meningkatkan potensi wabah penyakit,” kata Dirjen KLHK tersebut.
Baca: Cegah Karhutla, KLHK Optimalkan TMC Hingga Awal Tahun
Perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi kehidupan manusia saat ini, sekaligus penentu keselamatan bumi.
Indonesia sendiri berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dari bisnis as usual tahun 2030 dengan upaya sendiri dalam Persetujuan Paris tahun 2015.
“Emisi dapat turun hingga 41% apabila terdapat bantuan internasional serta meningkatkan resiliensi terhadap dampak perubahan iklim melalui mitigasi dan adaptasi,” kata Ruandha.
Direktorat Jenderal PPI KLHK merancang strategi untuk melibatkan generasi muda agar berperan aktif mengendalikan perubahan iklim ini sesuai dengan perannya masing-masing
“Kami sebut dengan aksi perubahan iklim Indonesia atau Indonesia Climate Action Network disingkat ICAN dengan tagline There’s no Planet B. I CAN. Together we can,” kata Ruandha.
Anak muda menurutnya merupakan jalan efektif untuk mengkampanyekan kepedulian lingkungan, termasuk terkait dampak perubahan iklim tersebut.
“Pemuda Indonesia menjadi tumpuan harapan untuk dapat mewariskan lingkungan hidup yang sehat kepada generasi berikutnya,” ujarnya