Walau Menjabat Sekjen Partai Terbesar, Hasto Mau Jadi Murid S3 di Unhan
Begitu acara selesai, Hasto masih harus mengurusi sejumlah detil pekerjaan administratif sebagai sekjen partai.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
Hal itu setelah dirinya lulus dari S1 di Universitas Gadjah Mada, dan lalu memegang gelar master dari S2 International Management dari Prasetya Mulya Bussiness School.
"Baru 2001 saya pensiun dini dari Rekayasa Industri, kemudian bergabung secara total di politik," kata Hasto.
Di 2004, dirinya terpilih sebagai anggota DPR, dan kemudian memilih tak lagi mencalonkan diri karena fokus total mengabdi di PDIP.
Berbicara soal menjadi mahasiswa di Unhan, Hasto mengaku awalnya sudah mengajukan permohonan menjadi mahasiswa di S3 salah satu universitas terkenal di Indonesia.
Namun, pada akhirnya, garis tangannya membawa ke Universitas Pertahanan.
“Ketika mengajar di Sekolah Partai, saya selalu menyampaikan pentingnya pemahaman geopolitik. Di Unhan minat saya tersebut mendapat ruang yang luas, sekaligus memelajari aspek-aspek strategis terkait strategi pertahanan, geostrategi, dan geo-ekonomi. Jadilah saya masuk Unhan”, kata Hasto dalam perkenalannya.
Terkait geopolitik, Hasto memang fasih berbicara tentang bagaimana Proklamator RI Soekarno membawa Indonesia memperjuangkan Irian Barat sejak 1945.
"Sebenarnya, saya juga semangat masuk Unhan supaya saya semakin mengenal dan punya baju loreng-loreng itu”, tambah Hasto sambil tertawa mengomentari rekan kuliahnya yang sebagian besar dari militer dan menggunakan baju loreng-loreng.
Hasto lalu melihat ke patung tugu perdamaian dunia. Kepada para rekannya, Hasto mengatakan keinginan dirinya agar bersama teman seangkatannya, bersama menyatukan semangat.
"Apalagi kita berada di sebuah tugu perdamaian dunia yang memang cita-cita Indonesia, ketika merdeka, tidak hanya bicara tentang Pancasila sebegai falsafah dasar, tapi juga suatu cara pandang Indonesia terhadap dunia. Representasinya adalah bagaimana kita bertanggung jawa dalam perdamaian dunia seperti yang kita rasakan di sini," kata Hasto yang disambut tepuk tangan rekan seangkatannya.
Malam itu, Hasto memimpin ikrar bersama rekan seangkatannya.
"Bela Negara," begitu teriakan Hasto dan kawan-kawan.
"Brotherhood," demikian teriakan terakhir semuanya bersama.
Keesokan harinya, pukul 06.10 WIB, Hasto dan para mahasiswa S3 lainnya sudah harus berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.