Presiden Ingatkan Gubernur, Tingkat Kematian Covid-19 Masih di Atas Rata-rata Dunia
Menekan angka kematian menurut Presiden harus menjadi perhatian khusus, agar Indonesia tidak kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran Covid-19.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para gubernur mengenai tingkat kematian Covid-19 (fatality rate) di Indonesia yang masih berada di atas angka rata-rata fatality rate dunia.
Meskipun angka fatality rate Indonesia terus menurun setiap bulannya, namun belum berada di bawah rata-rata angka dunia.
"Ini hati-hati case fatality rate di Indonesia meskipun mengalami penurunan 7,83 persen di bulan April jadi 4,2 persen di bulan ini, kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi dibanding fatality rate global yang berada di angka 3,6 persen," kata Presiden dalam rapat pengarahan pada 34 Gubernur secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, (1/9/2020).
Menekan angka kematian menurut Presiden harus menjadi perhatian khusus, agar Indonesia tidak kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran Covid-19.
Di sisi lain, Presiden bersyukur bahwa tingkat kesembuhan di Indonesia meningkat tajam.
Baca: Meski 17 Tenaga Medis dan Dokter Terpapar Corona, Puskesmas di Jayapura Tetap Buka
Baca: Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa Positif Corona, Sekda dan Anggota DPRD Juga Terinfeksi Covid-19
Berdasarkan data pada 31 Agusutus 2020 tingkat kesembuhan di Indonesia 72,1 persen dari yang awalnya 15 persen pada April 2020.
Tingkat kesembuhan di Indonesia tersebut melampaui rata-rata tingkat kesembuhan dunia.
"Jadi ada pergerakan yang lebih baik, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia yang 69%," katanya.
Terus meningkatnya angka kesembuhan tersebut membuat kurva kasus aktif Covid-19 di Indonesia melandai dan cenderung menurun dari yang awalnya 77 persen di Bulan April menjadi 23,69 persen pada Agustus 2020.
"ini lebih baik dari rata-rata dunia yaitu sebesar 27%," tambahnya.