Menko Airlangga Optimistis Awal 2021 Ada Pemulihan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi kita menunjukkan tren membaik, selain itu kondisi saat ini berbeda dengan pada 1998 lalu
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Terkait dengan sosial security untuk meningkatkan demand, pemerintah punya banyak program,
terakhir bantuan untuk usaha kecil dan menengah yang besarnya Rp 2,4 juta. Ditambah lagi bantuan
bagi pekerja yang gajinya di bawah Rp 5 juta.
Bantuan itu untuk mengungkit daya beli masyarakat. Program bantuan sosial kepada lebih dari 110 juta
penduduk Indonesia, diharapkan roda ekonomi bergerak.
Melompat ke hal lain, sebagai Ketua Umum Partai Golkar , Anda punya kepentingan terkait
Pilkada Serentak 2020. Apa target Anda?
Dalam setiap kali pemilu, targetnya hanya satu, yaitu menang. Soal bagaimana caranya, itu rahasia
dapur. Partai Golkar menargetkan kemenangan minimal 60 persen dari total pemilihan yang
berlangsung pada pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Di dalam politik itu kita membutuhkan tangan-tangan untuk memenangkan pertempuran. Partai campur
tangan untuk membangun koalisi dengan partai-partai lain. Selain itu para kader yang ikut kontestasi
harus punya jaringan di masyarakat.
Apakah di antara yang dicalonkan Partai Golkar ada mantan narapidana kasus korupsi?
Setahu saya Partai Golkar tidak mencalonkan kandidat seperti itu. Jadi tidak ada mantan narapidana
kasus korupsi.
Sebagai anggota partai koalisi pendukung pemerintah, apakah dalam hal itu menjadi
pertimbangan dalam koalisi di Pilkada Serentak 2020?
Tentu prioritas kepada koalisi pendukung pemerintah. Kedua melihat potensi menang. Ketiga dilihat
yang bakal menang.
Dalam pilkada kali ini sejumlah keluarga pejabat dan elite politik ikut kontestasi. Bagaimana Anda melihat fenomena ini?
Buat Golkar paling penting elektabilitas, melalui pendekatan ilmiah yaitu survei. Jadi kalau surveinya
bagus, kebetulan dia anak presiden, tentu Golkar mendukung, khusus di Solo (Gibran Rakabuming,
putra sulung Presiden Jokowi), kemudian juga yang di Medan (Bobby Nasution, menantu Presiden
Jokowi). Jadi tetap elektabilitas yang jadi ukuran, peluang menangnya ada.
Faktor logistik (uang) dipertimbangkan apa tidak oleh Golkar?
Golkar memastikan tidak pakai mahar politik. Namun para calon harus punya dana untuk beli kaus,
bendera, masker. Alat peraga kampanye kan harus diadakan.
Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, apa pesan Anda kepada kader yang ikut pilkada?
Pertama tentu dalam situasi Covid-19 cara kampanye tentu beda. Yang dicari masyarakat tentu sosok
yang bisa membawa keluar dari pandemi.
Mereka harus mampu melakukan transformasi, bukan hanya di sektor ekonomi tapi juga di sektor
kesehatan. Para pemimpin Indonesia post-pandemi covidakan berbeda sama sekali dengan masa
sebelumnya. Tokoh transformasi ini yang ditekankan Golkar. (dennis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.