Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Polemik Radikalisme, PWNU Jatim Minta Menag Hati-hati Berkomentar

Karena menurutnya di Indonesia terlampau banyak orang yang menguasai bahasa Arab, good looking

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Soal Polemik Radikalisme, PWNU Jatim Minta Menag Hati-hati Berkomentar
dok
KH Anwar Iskandar, Pengasuh Ponpes Al Amien Kabupaten Kediri 

Jangan sampai orang berbicara radikalisme tanpa ada data yang jelas. Dirinya lantas mencontohkan lembaga-lembaga pendidikan pondok pesantren, khususnya NU.

“Namanya pendidikan pondok pesantren itu ya, pondok pesantren NU khususnya. Itu kan lembaga pendidikan juga. Lembaga mandiri yang tidak dibiayai oleh negara, tapi output dari pendidikan itu 24 karat nasionalisme, bukan radikalisme, toleransi mereka. Jadi tidak semua masjid dan tidak semua sekolahan,” tuturnya.

KH. Anwar Iskandar juga menyinggung mengenai reshuffle kabinet, sehubungan dengan telah banyak pihak yang selama ini sudah memperingatkan Fachrul Razi.

Menurutnya kalau memang Presiden Jokowi mendengarkan pandangan dari orang yang membuat kinerja kurang baik, maka hak presiden untuk mereshuffle kabinetnya.

“Jadi persoalannya presidennya gelimana, dengar apa enggak. Ya kalau memang, Presiden mendengar aspirasi yang demikian besarnya derasnya, ya semestinya itu dijadikan acuan dan dasar untuk meninjau kembali (Kinerja Kemenag).

Mumpung ya, mumpung masyarakat dan umat Islam masih cukup percaya terhadap presiden, masa gara-gara kementerian saja kemudian kepercayaan masyarakat dan umat Islam kepada presiden ini tidak ada,” jelasnya

“Katanya mau dengar, dulu kan janjinya Presiden mau dengar, mau dengar nasihat ulama, kan gitu dulu. Sekarang sudah banyak ulama yang ngomong, bahkan akademisi partai politik, lembaga-lembaga survey, itu bukan dalam arti mendesak presiden, bukan. Aspirasi rakyat kan biasa. Jangan kemudian aspirasi rakyat dianggap kemudian mendesak, gak boleh begitu, presiden gak boleh begitu. Presiden itu kan abdi dari rakyatnya, ulama adalah sebagian dari rakyat,” kata KH Anwar Iskandar.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas