Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen MUI Kenang Almarhum Malik Fadjar Sebagai Sosok yang Gigih

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas menilai almarhum Abdul Malik Fadjar adalah sosok yang gigih dan tidak kenal lelah semasa hidup

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sekjen MUI Kenang Almarhum Malik Fadjar Sebagai Sosok yang Gigih
Kompas.com
Malik Fadjar. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas menilai almarhum Abdul Malik Fadjar adalah sosok yang gigih dan tidak kenal lelah semasa hidupnya.

"Prof Malik Fadjar adalah seorang pejuang pendidikan yang dikenal gigih dan tidak pernah mengenal lelah serta selalu optimistik," kata Anwar kepada Tribunnews.com, Senin (7/9/2020).

Menurut Anwar, berkat ketekunannya, Malik Fadjar dapat membuat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi universitas swasta terkenal di Indonesia.

Baca: Sosok Malik Fadjar di Mata Din Syamsuddin: Almarhum Adalah Pejuang Muhammadiyah

Selain itu, Anwar menilai diangkatnya Malik Fadjar sebagai Menteri Agama dan Menteri Pendidikan merupakan bukti keberhasilannya dalam mengasuh UMM.

"Diangkatnya beliau menjadi Menteri Agama kemudian menjadi Menteri Pendidikan, saya rasa tentu tidak terlepas kaitannya dengan keberhasilan beliau di dalam memajukan kampus yang beliau pimpin. Di samping kiprah beliau di organisasi Muhammadiyah yang telah banyak melahirkan kader-kader muda yang tangguh dan handal," ucap Anwar.

Baca: BREAKING NEWS: Eks Menteri Sekaligus Tokoh Muhammadiyah Abdul Malik Fadjar Meninggal Dunia

Seperti diketahui, mantan Menteri Pendidikan Nasional tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (7/9/2020) malam pukul 19.00 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.

Berita Rekomendasi

Malik Fadjar merupakan tokoh Muhammadiyah yang juga mantan Anggota Wantimpres periode pertama Presiden Jokowi.

Profil

Dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Abdul Malik Fadjar lahir di Yogyakarta, 22 Februari 1939.

Ia adalah lulusan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Malang pada 1972.

Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di University of Florida, Amerika Serikat pada 1981.

Dirinya menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

Lalu menjabat sebagai Menteri Agama Kabinet Reformasi Pembangunan (23 Mei 1998-29 Oktober 1999).

Abdul Malik Fadjar
Abdul Malik Fadjar (umm.ac.id)

Abdul Malik Fadjar juga melakukan pekerjaan sebagai seorang guru.

Ia mengawali karier sebagai guru SD di Taliwang, Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya, ia aktif mengajar di Universitas Islam Negeri Jakarta.

Baca: Mantan Menpora Abdul Gafur Meninggal, KOI: Kami Kehilangan Tokoh Besar Olahraga Indonesia

Baca: Ketum Golkar Airlangga Hartarto: Dicari Masyarakat Tokoh yang Bisa Bawa Keluar dari Pandemi

Baca: Selain Black Panther, Ini 4 Peran Ikonik Chadwick Boseman, Mainkan Tokoh-tokoh yang Menginspirasi

Selain itu, Abdul Malik Fadjar juga mengajar di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dirinya juga menjadi rektor di Universitas Muhammadiyah Malang pada 1983-2000.

Abdul Malik Fadjar.
Abdul Malik Fadjar. (Kompas.com)

Dikutip dari Kompas.com, Abdul Malik Fadjar juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Pada 2015 silam, Din Syamsuddin mengapresiasi penunjukan Abdul Malik Fadjar sebagai Wantimpres.

Din mengatakan, penunjukan Abdul Malik sebagai anggota Wantimpres merupakan hak prerogatif Presiden.

Abdul Malik Fadjar ditunjuk menjadi Wantimpres bersama, Subagyo HS, Sidarto Danusubroto, Rusdi Kirana, Suharso Monoarfa, M Yusuf Kartanegara, Jan Darmadi, Hasyim Muzadi, dan Sri Adiningsih.

Baca: Kepala BNPT Ajak Tokoh Agama Bentuk Generasi Muda yang Berakhlak dan Cinta Tanah Air

Baca: Aparat Keamanan Mesir Ciduk Mahmoud Ezzat, Tokoh Terkemuka Ikhwanul Muslimin

Baca: Tokoh yang Pernah Deklarasi Jadi Capres tapi Tak Dapat Tiket Maju Pilpres, Yusril hingga Cak Imin

Tak Sekedar Pendidik

Berdasarkan keterangan tertulis dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malik Fadjar tak sekedar pendidik. 

Ia juga berkontribusi besar dalam membangun sekolah-sekolah Muhammadiyah dan perpustakaan desa di daerah Yogyakarta dan Magelang.

Kesuksesannya dalam mengembangkan pendidikan, terutama pendidikan Islam, membuat namanya kian disegani dalam dunia pendidikan Indonesia.

Terlebih, ia mampu membawa UMM yang semula tak begitu dipandang menjadi kampus yang amat disegani dalam konteks nasional bahkan internasional.

Hal itu membuatnya dipercaya sebagai Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie pada 1998-1999 dan Menteri Pendidikan Nasional di era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri 2001-2004.

Jati diri Malik Fadjar sebagai seorang pendidik, begitu pula karakter kepemimpinannya yang memiliki pengaruh demikian besar itu tidak terjadi begitu saja.

Dari riwayat pendidikannya, terlihat bahwa ia memang memiliki passion yang amat besar untuk menjadi seorang guru.

Malik memulai pendidikannya di SRN Pangenan Kertoyudan, Magelang, Jawa Tengah pada 1947.

Ia selanjutnya bersekolah di Pendidikan Guru Agama Pertama Negeri (PGAPN) Magelang pada 1953 dan Pendidikan Guru Agama Atas Negeri (PGAAN) Yogyakarta pada 1957.

Ia kemudian kuliah di IAIN Sunan Ampel Malang pada 1963 dan meraih gelar Sarjana Pendidikan Kemasyarakatan Islam pada 1972. 

Kepakarannya di bidang pendidikan kian lengkap setelah Malik dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel pada 1995.

Kemudian pada 2001, Malik mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang kependidikan Islam dari Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Fathur Rochman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas