Jusuf Kalla: Kedisiplinan Masyarakat Terapkan 3 M Masih Rendah, Sanksi bagi Pelanggar Tanggung
Jusuf Kalla menilai masih rendahnya disiplin masyarakat dalam menerapkan 3 M, yaitu Menggunakan Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menilai masih rendahnya disiplin masyarakat dalam menerapkan 3 M, yaitu Menggunakan Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.
Bukan tanpa alasan, setiap kali kunjungan ke darah, mantan Wakil Presiden RI ini menjumpai masyarakat yang tidak serius menerapkan 3M.
"Di daerah-daerah atau di mana saja 3 disiplin ini masih rendah. Kalau kita turun ke daerah kerumunan orang masih terjadi, sebagian tidak pakai masker, juga bebas kemana-mana," ujar Kalla dalam live streaming Jaya Suprana Show di Channel Youtube Jaya Suprana Show, Selasa (8/9/2020).
Ketidakdisiplinan masyarakat itu, menurut Kalla, menyebabkan naiknya jumlah kasus positif di Indonesia dalam beberapa pekan ini.
Diketahui dalam pekan terakhir jumlah kasus baru rata-rata di angka 3.000 tiap harinya.
Kalla menegaskan, ketidak-disiplinan masyarakat itu bukan karena kurangnya sosialisasi.
Namun kedisplinan juga harus diikuti dengan sanksi tegas bagi para pelanggar.
"Di negara-negara lain ada denda," ucap Kalla.
Baca: PMI Pasang 267 Wastafel Portable Bantu Pemprov DKI Tanggulangi Covid-19
Di Indonesia, misalnya di Jakarta, kata Kalla, sudah ada aturan sanksi bagi para pelanggar 3 M.
Tetapi itu tidak terlalu efektif.
"Ada sanksi, tapi tidak terlalu efektif. Di DKI saja sudah mengumpulkan dana Rp2 miliar itu masih sangat kecil dibanding jumlah penduduk," jelas Kalla.
"Jadi sanksinya masih tanggung-tanggung lah," kata Kalla.
Kalla mengingatkan, Covid-19 jauh lebih cepat penularannya dan lebih ganas dibandingkan dengan penyakit flu yang lain.
Untuk itu kata Kalla, masyarakat harus disiplin dalam menjalankan 3 M.
Dengan melaksanakan 3 M, dia yakin bisa memutus mata rantai penularan Covid-19.(*)