Menteri PUPR: Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Ditargetkan Beroperasi Oktober 2023
Proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo akan mulai digarap Oktober 2020 dan ditargetkan beroperasi Oktober 2023.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Adi Suhendi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo akan mulai digarap Oktober 2020 dan ditargetkan beroperasi Oktober 2023.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol di Jakarta, Rabu (9/9/2020).
“Biaya investasinya Rp 26,7 triliun dengan panjang 96,57 kilometer. Kemudian konsorsiumnya alhamdulillah ini dari swasta sebagai leadingnya, tut wuri handayaninya Adhi Karya dan Jasa Marga,” ucap Menteri PUPR.
Baca: PUPR Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja Konstruksi
“Kalau Oktober tahun ini kita sudah mulai konstruksi sehingga paling lambat Oktober 2023 sudah bisa beroperasi,” sambungnya.
Adapun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan pemenang lelang proyek tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) proyek tol ini adalah PT Jogjasolo Marga Makmur dan pemakarsa konsorsium PT Daya Mulia Turangga Gama Group (51 persen), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (25 persen), dan PT Adhi Karya (Persero) (24 persen).
Baca: Kementerian PUPR Tunda Penyesuaian Tarif Tol Cipularang dan Padaleunyi
Dalam agenda penandatanganan kontrak antara Kementerian PUPR dengan pemenang lelang itu juga turut dihadiri Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia serta Ketua OJK Wimboh Santoso.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan harapannya investasi infrastuktur ini bisa memperbaiki defisit ekonomi di triwulan ketiga dan keempat.
“Tentunya harapan kami dari minus 5,3 persen bisa mendekati minus 2 persen. Tadi Pak Menteri Basuki sampaikan belanja kementerian sampai Rp100 triliun akan sangat membantu,” ucapnya.