PAN Sebut Amien Rais Berusaha Dapatkan Efek Elektoral Jika Menamai Parpol Barunya PAN Reformasi
Viva Yoga mendengar kemungkinan nama partai baru tersebut adalah PAN Reformasi, dia menilai hal itu wajar karena Amien Rais ingin dapat efek elektoral
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amien Rais disebut akan membentuk partai politik baru dalam waktu dekat.
Namun hingga kini Amien Rais belum membeberkan nama partai barunya.
Terkait hal itu, juru bicara Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mendengar dari pemberitaan media bahwa kemungkinan nama partai baru tersebut adalah PAN Reformasi.
Apabila itu benar, Viva Yoga menilai hal tersebut wajar karena Amien Rais berusaha mendapatkan efek elektoral dengan menggunakan nama PAN.
"Di dalam pemberitaan di media Pak Amien Rais kemungkinan menamakan partai barunya dengan PAN Reformasi. Pemakaian nama PAN di partai baru tersebut adalah sesuatu yang wajar karena tentu masih berharap akan mendapatkan efek elektoral dari PAN yang sejak pemilu 1999 sampai 2019 lolos di DPR RI," ujar Viva Yoga, dalam keterangannya yang dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (11/9/2020).
Akan tetapi, Viva Yoga mengatakan kalaupun penamaan itu berimbas pada efek elektoral, getaran yang dihasilkan sangatlah kecil alias non signifikan.
Viva Yoga kemudian membandingkan dengan kasus berdirinya Partai Gerindra, Partai NasDem, dan Partai Hanura.
Menurutnya berdirinya ketiga parpol tersebut berbeda dengan kasus parpol baru yang dibentuk Amien Rais.
Meski para tokoh pimpinan partai politik di Gerindra, NasDem dan Hanura itu adalah mantan kader Golkar, tetapi mereka tidak ingin atau tidak berharap akan mengeruk efek elektoral dari Golkar.
Viva Yoga menilai mereka percaya diri atas partai politik baru yang didirikan itu.
Dalam kondisi saat ini, lanjutnya, upaya untuk membangun party identity membutuhkan perjuangan dan sumber daya partai yang besar.
"Suatu partai politik baru di tengah politik kontemporer mesti berjuang untuk membangun infrastruktur partai, menyiapkan pengurus dan kader militan, harus lolos sebagai peserta pemilu, serta harus lolos parliamentary threshold yang setiap pemilu angkanya semakin naik sesuai ketentuan Undang-undang pemilu," ungkapnya.
Dia turut meyakini pengurus dan kader PAN itu rasional dan berakal sehat.
Sehingga tentu mempertimbangkan hal tersebut dan tidak akan ikut dengan partai baru.