Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditolak Bekerja di Irian Jaya, Pelajar Indonesia Sukses Jadi Kepala Peneliti Suzuki Hi-tech Jepang

Petrus sebenarnya ingin pulang ke Irian Jaya dan mengabdi pada lembaga penelitian di sana setelah mendapat beasiswa sekolah dari Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ditolak Bekerja di Irian Jaya, Pelajar Indonesia Sukses Jadi Kepala Peneliti Suzuki Hi-tech Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kazunori Suzuki, CEO Suzuki Hi-tech, Inc., perusahaan yang punya sejarah 106 tahun (kiri) dan Petrus Yesaya Samori lulusan Universitas Yamagata dari Irian Jaya. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Petrus Yesaya Samori, warga Irian Jaya berhasil menjadi Kepala Peneliti Suzuki Hi-tech, Inc. yang bermarkas di Yamagata, Jepang.

Suzuki Hi-tech, Inc adalah sebuah perusahaan besar yang sudah punya riwayat selama 106 tahun.

Hingga saat ini Petrus sudah 13 tahun berada di Jepang.

Dia adalah seorang Doktor lulusan Teknik Kimia Universitas Yamagata Jepang.

"Petrus luar biasa dia, kerjanya melebihi kerja orang Jepang, saya suka sekali," ungkap CEO Suzuki Hi-tech, Inc., Kazunori Suzuki khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (15/9/2020).

Petrus lulus sarjana (S1) 20 Maret 2013 dari Universitas Yamagata sebenarnya ingin pulang ke Irian Jaya dan mengabdi pada lembaga penelitian di sana setelah mendapat beasiswa sekolah dari Jepang.

Kazunori Suzuki, CEO Suzuki Hi-tech, Inc., perusahaan yang punya sejarah 106 tahun (kiri) dan Petrus Yesaya Samori lulusan Universitas Yamagata dari Irian Jaya.
Kazunori Suzuki, CEO Suzuki Hi-tech, Inc., perusahaan yang punya sejarah 106 tahun (kiri) dan Petrus Yesaya Samori lulusan Universitas Yamagata dari Irian Jaya. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)
Berita Rekomendasi

Namun sepulangnya ke Irian Jaya malah ditolak hingga Petrus tak ada pekerjaan, sehingga akhirnya melanjutkan kembali sekolahnya sampai menjadi Doktor (S3) di Universitas Yamagata.

"Saya rencananya pulang ke Irian Jaya tetapi ternyata tak ada lowongan di sana," kata Petrus.

CEO Suzuki juga membenarkan, setelah jadi Doktor, Petrus melamar ke perusahaannya dan langsung diterimanya karena yakin sebagai orang yang pintar dan bisa sukses di perusahaan Suzuki.

"Setelah lulus dia kami terima di perusahaan ini hampir 3 tahun lalu," tambah Suzuki.

Dalam pekerjaan sehari-harinya kini Suzuki mempercayai Petrus menjadi Kepala Peneliti di perusahaannya sehingga selalu ikut dalam setiap rapat pimpinan perusahaan.

"Petrus juga pintar bahasa Jepang sehingga tidak ada hambatan komunikasi sama sekali. Kami senang sekali sama dia. Anaknya sangat rajin bekerja," ujarnya.

Baca: Maskapai Penerbangan Jepang Tinggalkan Penumpang yang Tak Mau Pakai Masker di Pulau Sepi Penduduk

Kepercayaan yang sangat besar dari Suzuki membuat Petrus juga memiliki sedikitnya tiga staf yang juga direkrutnya dari Indonesia sebagai pemagang.

Bahkan para stafnya memanggilnya sensei (guru) kepada Petrus yang sangat bertanggungjawab kepada kualitas perusahaan itu.

Sementara itu baru terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas