Sering Pakai Masker Scuba dan Buff saat Keluar Rumah? Hati-hati, Ternyata Tak Bisa Tangkal Covid-19
Di masa pandemi Covid-19 ini, masker scuba sempat ngetren digunakan oleh masyarakat karena bentuknya yang elastis.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Mengapa hal itu penting? karena kemampuan memfiltrasi atau menyaring partikel virus akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak, dalam hal ini tiga lapisan berbahan katun," terangnya.
Kualitas Buff dan Masker Scuba
Dalam penelitan yang dilakukan ilmuwan Duke University, buff tak dapat mencegah droplet keluar dari mulut saat berbicara.
Seperti diketahui, droplet yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin adalah jalur masuk penularan Covid-19.
Pimpinan studi sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer memastikan, ketika orang berbicara dan droplet keluar dari mulut, artinya risiko penularan penyakit tetap tinggi.
Hasil riset yang terbit di jurnal Science Advances edisi 7 Agustus 2020 menunjukkan, buff adalah jenis masker yang paling tidak efektif mencegah transmisi.
Bahkan dalam riset itu disebutkan, orang yang memakai buff jauh lebih buruk dibanding orang yang tidak memakai masker sama sekali.
Baca: DPR Minta KCI Masifkan Sosialisasi Larangan Masker Scuba dan Buff di KRL
Baca: Komisi IX DPR Dukung Larangan Penggunaan Masker Scuba dan Buff di Transportasi Umum
Menurut para peneliti, buff membuat droplet semakin berkembang biak di udara.
"Mungkin banyak orang berpikir, menggunakan masker jenis apa saja lebih baik dibanding tidak memakainya sama sekali, akan tetapi hal itu salah," kata Fischer, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"Kami mengamati bahwa jumlah droplet meningkat saat orang memakai buff, kami yakin bahan yang digunakan buff dapat memecah droplet menjadi partikel berukuran lebih kecil."
"Hal ini membuat penggunaan buff menjadi kontraproduktif, karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa udara dan membahayakan orang di sekitar," paparnya.
Penelitian ini membuktikan, bahwa tidak semua masker memiliki tingkat keefektifan yang sama.
Sementara untuk masker scuba, Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir menjelaskan, dasar pengujuan kinerja utama masker.
Setidaknya ada tiga tahapan dalam pengujian kinerja makser, yaitu: