55 Korban Tertipu Pengangkatan CPNS Rugi Miliaran Rupiah, Menteri Tjahjo Lapor ke Kapolda Metro
Para korban harus mentransfer sejumlah uang ke oknum yang mengatasnamakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penipuan berdalih pengangkatan CPNS kembali terjadi.
Sebanyak 55 orang menjadi korban penipuan dengan total kerugian mencapai Rp 3,8 miliar.
Para korban harus mentransfer sejumlah uang ke oknum yang mengatasnamakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo.
“Kami baru mendapat laporan pagi ini. Kemudian langsung ditindaklanjuti oleh Bapak Menteri didampingi Staf Khusus dengan melaporkan kasus ini kepada Kapolda Metro Jaya pada siang ini. Kita tunggu perkembangan selanjutnya,” ujar Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Andi Rahadian diketeranganya, Kamis (17/9/2020).
Andi mengatakan, ada empat nama yang mengaku sebagai orang kepercayaan Menteri PANRB dan meminta sejumlah uang kepada korban.
Empat nama tersebut adalah M. Sobirun, Pujiani Wahyuni, Rara Amiati dan Eni Suheni.
Baca: Penipuan CPNS Mengatasnamakan KemenPAN/RB, Pelaku Sudah Raup Rp 3,8 Milar Dari 55 Korban
Melalui pesan singkat Whatsapp, oknum tersebut menyampaikan kepada korban sebagai peserta CPNS bahwa seolah-olah pembagian Nomor Induk Pegawai (NIP) untuk pusat dilakukan pada Senin, 9 Desember 2019 di kantor departemen atau lembaga masing-masing yang mendapat jatah CPNS khusus.
Peserta diminta menggunakan baju putih lengan panjang dan celana hitam dengan membawa nomor register.
Sementara peserta yang belum mendapatkan nomor register harus membawa tanda pengenal.
Peserta yang mendapatkan nomor register adalah peserta seleksi tahun 2018.
Baca: Tenang, BKN Pastikan Tak Ada Manipulasi Angka atau Intervensi dalam Penentuan Kelulusan Seleksi CPNS
Bahkan oknum memberikan penjelasan bahwa usulan dari pemerintah daerah seringkali bermasalah dengan nomor register.
Selain itu, dalam kasus penipuan yang sama, juga ditemukan bukti adanya surat palsu yang ditandatangani Menteri PANRB.
Masyarakat diminta untuk selektif menerima informasi, serta mencari kebenarannya di website www.menpan.go.id dan media sosial resmi Kementerian PANRB terkait rekrutmen CPNS.
“Jika ada informasi terkait rekrutmen CPNS, dimohon untuk lebih waspada dan melakukan konfirmasi ke Kementerian PANRB terlebih dahulu,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.