Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Jasad ABK Ditemukan di Dalam Freezer Kapal, Sempat Menggigil dan Sesak Napas Sebelum Tewas

Kelima korban meminum miras oplosan dengan ramuan tersendiri. Di antaranya dengan bahan minuman energi dicampurkan dengan alkohol.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
zoom-in 5 Jasad ABK Ditemukan di Dalam Freezer Kapal, Sempat Menggigil dan Sesak Napas Sebelum Tewas
TribunJakarta/Bima Putra
Jenazah lima ABK Starindo Jaya Maju IV yang diautopsi di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (18/9/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasat Reskrim Polres Kepulauan Seribu, AKP Fahmi Amarullah mengatakan kelima anak buah kapal (ABK) yang ditemukan di dalam lemari pendingin (freezer) sempat mengeluh menggigil dan sesak napas sebelum meninggal dunia.

Diketahui, kelimanya diduga tewas usai pesta minuman keras (miras) oplosan sebagai bentuk selebrasi setelah dua bulan tidak pulang untuk menangkap ikan.

"Mereka itu saat itu minum bareng sampai pagi. Kemudian kelimanya merasakan sakit perut, badannya panas, menggigil sesak napas," kata Fahmi kepada wartawan, Minggu (20/9/2020).

Fahmi mengatakan kelima korban meminum miras oplosan dengan ramuan tersendiri. Di antaranya dengan bahan minuman energi dicampurkan dengan alkohol.

Baca: Lima ABK Dimasukkan di Cold Storage, Tewas Karena Minum Miras Oplosan di Samudera Hindia

"Itu bukan miras oplosan, si korban meracik itu. Jadi minuman energi dicampur alkohol murni. Karena memang mereka ABK mau mabuk mau happy cari yang murah-murah kali," jelasnya.

Sejatinya, tidak hanya kelima korban yang berpesta miras oplosan tersebut. Ada ABK lain yang ikut berpesta bareng korban akan tetapi tidak meninggal dunia.

Berita Rekomendasi

"Sebenarnya yang lain ikut minum juga cuma karena daya imun tubuh beda-beda terus sama mungkin nakar minum beda. Mungkin yang meninggal minumnya banyak banget," ungkapnya.

Di sisi lain, Fahmi memastikan tidak ada tanda kekerasan dari hasil autopsi dari jenazah kelima korban. Sebaliknya, pihaknya juga telah menutup penyelidikan kasus tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian menghentikan penyelidikan kasus meninggalnya lima anak buah kapal (ABK) KM Starindo Jaya Maju V yang disimpan dalam freezer, di perairan Pulau Seribu, Jakarta.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Edmond mengatakan penyelidikan dihentikan karena dinilai tidak ada unsur pidana dalam kasus tersebut.

"Ya, kasusnya berhenti karena tidak ditemukan unsur pidana," ujar Morry, kepada wartawan, Sabtu (19/9/2020).

Morry menjelaskan pihaknya sudah melakukan penyelidikan mendalam dan memeriksa para ABK kapal. Selain itu visum dan juga autopsi kepada kelima jenazah korban sudah dilakukan.

Baca: Tak Temukan Unsur Pidana, Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian 5 ABK KM Starindo Jaya Maju V

Dari hasil tersebut, Morry mengatakan didapati fakta para korban murni meninggal bukan karena kekerasan, melainkan karena menenggak miras oplosan.

"Setelah kita visum tidak ada tanda-tanda kekerasan dan meninggal karena miras oplosan," kata dia.

Awalnya, kepolisian sempat khawatir dan curiga kelima korban meninggal akibat virus corona atau Covid-19. Namun hasil visum berkata lain, yakni akibat miras oplosan.

Polisi awalnya curiga jika kelima ABK itu tewas karena virus corona. Namun hasil visum tidak menunjukkan fakta itu.

"Ada kekhawatiran kami juga saat pertama temukan mayat ini. Kami khawatir korban meninggal karena Covid tapi setelah visum, (ternyata) meninggal karena miras oplosan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas