Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Hakim di AS, Marissa Hutabarat Tak Lupa Pentingnya Nilai Kekeluargaan dari Budaya Indonesia

Marissa resmi terpilih menjadi hakim di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat lewat pemilu lokal yang digelar 15 Agustus 2020.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Sanusi
zoom-in Jadi Hakim di AS, Marissa Hutabarat Tak Lupa Pentingnya Nilai Kekeluargaan dari Budaya Indonesia
VoA
Marissa Hutabarat hakim di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat keturunan Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia patut berbangga karena salah satu hakim di Amerika Serikat (AS) yang belum lama dilantik merupakan seorang wanita keturunan Indonesia bernama Marissa Hutabarat.

Dilansir dari siaran VoA, Marissa resmi terpilih menjadi hakim di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat lewat pemilu lokal yang digelar 15 Agustus 2020.

“Ini seperti mimpi yang menjadi nyata, saya menginginkan ini sejak saya masuk fakultas hukum,” kata Marissa dalam sesi wawancara dengan VoA yang diunggah di Youtube, Sabtu (19/9/2020).

Baca: Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg Meninggal Dunia di Usia 87 karena Komplikasi Kanker Pankreas

Baca: VIRAL Kisah Mahasiswi Beragama Hindu Kuliah di Kampus Islam, Merasa Bahagia dan Bersyukur

Tidak banyak diaspora Indonesia di AS yang memegang jabatan publik, salah satunya adalah Marissa Hutabarat yang baru saja menduduki jabatan hakim di pengadilan perdata (First City Court ) kota New Orleans, Louisiana.

Marrisa memiliki misi melayani masyarakat. Ia mengambil jurusan psikologi saat S1 dan kemudian mengambil jurusan hukum di tingkat selanjutnya untuk mewujudkan mimpinya tersebut.

Saat kampanye, Marrisa pun mengusung slogan hakim yang merakyat untuk mendapat dukungan di masyarakat.

Berita Rekomendasi

“Saya menerima banyak ucapan dan cinta dari masyarakat dan orang Indonesia yang bahkan sebelumnya tidak mengenal dan mendengar nama saya, di sosial media,” kata Marissa.

Darah Indonesia berasal dari ayah Marissa, sedangkan ibunya keturunan Tionghoa asal Thailand. Marissa sendiri lahir dan besar di Amerika dan belum pernah datang ke Indonesia.

Namun, tak berarti Marissa tercabut dari nilai-nilai dan budaya Indonesia. Marissa mengatakan dia bangga dengan warisan budaya Indonesia.

“Nenek saya dari Indonesia dan ayah saya berasal dari Indonesia walaupun besar di Singapura. Namun yang saya pelajari dari budaya Indonesia adalah betapa pentingnya keluarga itu,” kata Marissa.

“Opung saya mengajari Bahasa Batak sedikit. Saya agak malu karena tidak belajar Bahasa Indonesia, tapi saya berencana akan belajar supaya cukup mengerti.

Keberhasilan Marissa sebagai hakim merupakan kebanggaan diaspora di Indonesia. Diharapkan aka nada banyak Marissa yang bisa menduduki posisi penting dan berperan aktif di AS.

“Kejarlah mimpimu dan bekerja keraslah untuk mewujudkannya. Keluarga itu penting untuk mendukungmu, kalau tidak ada yang bisa memberikanmu bimbingan dan semangat. Lakukan apa yang ingin kau lakukan, niscaya akan berhasil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas