Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Jokowi pada Sidang Umum PBB di Masa Pandemi, Minta Semua Negara Dapat Akses Setara soal Vaksin

Ini isi pesan Presiden Jokowi saat berpidato perdana di Sidang Umum PBB, ia menyerukan agar semua negara dapat akses setara soal vaksin Covid-19.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pesan Jokowi pada Sidang Umum PBB di Masa Pandemi, Minta Semua Negara Dapat Akses Setara soal Vaksin
dok Kementerian Luar Negeri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Majelis Umum (SMU) ke 75 PBB secara virtual. Rabu, (23/9/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Tepat pada hari ini, Rabu (23/9/2020), Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara perdana berpidato dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Dalam pidato pertamanya sejak menjabat sebagai Presiden, Jokowi menyinggung beberapa hal.

Termasuk soal kondisi dunia saat ini yang tengah dilanda pandemi virus corona (Covid-19).

Salah satu yang disoroti Presiden yakni mengenai kesetaraan semua negara mendapatkan vaksin Covid-19 yang aman.

Untuk pertama kali, Presiden Jokowi berpidato di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB. Ia memakai bahasa Indonesia dalam pidatonya.
Untuk pertama kali, Presiden Jokowi berpidato di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB. Ia memakai bahasa Indonesia dalam pidatonya. (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca: Presiden Jokowi Dorong PBB Perkuat Kerja Sama dalam Penanganan Covid-19

Sebab, menurutnya, vaksin akan menjadi 'game changer' dalam perang melawan pandemi ini.

"Vaksin akan menjadi game changer dalam perang melawan pandemi."

"Kita harus bekerja sama untuk memastikan, bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau," ujar Jokowi dalam sidang umum PBB yang digelar secara virtual ini.

Berita Rekomendasi

Presiden pun mengajak agar kerja sama dunia dalam penanganan Covid-19 harus diperkuat.

Baik dari sisi kesehatan, maupun dampak dari Covid-19 dari sisi sosial ekonomi.

"Untuk jangka panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat."

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi berpartisipasi secara virtual di salah satu Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Memperingati 75 tahun berdirinya PBB, Senin (21/9/2020).
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi berpartisipasi secara virtual di salah satu Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Memperingati 75 tahun berdirinya PBB, Senin (21/9/2020). (dok Kemlu RI)

Baca: Pertama Kali Pidato di Sidang Umum PBB, Jokowi Pakai Bahasa Indonesia

"Ketahanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional, akan menjadi penentu masa depan dunia," paparnya.

Di sisi lain, Presiden juga menyoroti soal aktifitas perekonomian dunia yang harus diimbangi dengan kesehatan warganya.

Untuk itu, Presiden menyerukan agar semua negara bisa berkomitmen bersama dalam satu tujuan melawan pandemi.

"Aktivasi ekonomi harus memprioritaskan kesehatan warga dunia. Dunia yang sehat dunia yang produktif harus menjadi prioritas kita."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas