Siapkan Food Estate Ratusan Ribu Hektare, Ini Cara Jokowi Antisipasi Krisis Pangan Akibat Pandemi
Presiden Joko Widodo telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mencegah terjadinya krisis pangan akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mencegah terjadinya krisis pangan akibat pandemi Covid-19.
Hal tersebut ia sampaikan secara langsung kepada jajarannya dalam gelaran rapat terbatas (ratas) secara virtual pada hari ini, Rabu (23/9/2020).
Jokowi mengaku sudah mendapatkan peringatan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) terkait dengan krisis satu ini.
Baca: Selama Lima Tahun Serahkan ke Jusuf Kalla, Kini Jokowi Pidato di Sidang Umum PBB, Apa Alasannya?
Baca: Berpidato Perdana di Sidang Umum PBB, Jokowi Sayangkan Adanya Rivalitas Penanganan Covid-19 di Dunia
Baca: Ini 3 Poin Penting yang Disampaikan Jokowi dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB
Baca: Politikus Demokrat Sebut RI Masuk Resesi Akibat Jokowi Salah Ambil Kebijakan
"(food estate) dalam rangka krisis pangan akibat pandemi Covid-19 yang sudah berkali-kali diperingatkan oleh FAO."
"Ini juga mengantisipasi perubahan iklim, dan mengurangi ketergantungan kita terhadap impor pangan, ini penting," katanya dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi saat ini telah menyiapkan dua lokasi di pulau yang berbeda untuk membangun food estate.
Lokasi pertama ada di Kalimantan Tengah (Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau).
Sedangkan lokasi kedua ada di Sumatera Utara (Kabupaten Humbang Hasundutan).
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, dua lokasi tersebut akan menjadi prioritas utama sebelum food estate dikembangkan di provinsi lainnya.
Rencananya Jokowi juga akan membangun proyek serupa di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Selatan.
"Akan kita diskusikan, saat yang 2 ini sudah bisa berjalan," katanya.
Jokowi dalam kesempatan tersebut juga melaporkan, rencana pembangunan food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara menghadapi sejumlah rintangan.
"Terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan, seperti kepemilikan lahan di area food estate, kemudian ini menimbulkan sedikit masalah."
"Saya yakin dan saya minta Menterian ATR/BPN menuntaskan, ini terkait dengan area yang sangat luas," tegasnya.